Disdag Balikpapan, Hiswana, dan Pertamina akan Sidak Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Guyur 17 ribu Tabung dalam 3 Hari
Sudah sepekan gas elpiji 3 kg disejumlah lokasi di Balikpapan mengalami kelangkaan yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan barang subsidi ini. Kalaupun datang pengiriman, langsung diserbu masyarakat.
Kondisi ini terjadi di sejumlah kelurahan di Balikpapan, seperti Kelurahan Gunung Sari Ilir Kecamatan Balikpapan Tengah, Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat, Kelurahan Damai Balikpapan Kota, Kelurahan Karang Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah, dan kelurahan lainnya.
Baca Juga: PLN Ajak Warga Beralih dari Elpiji ke Kompor Induksi
Kelangkaan ini terjadi akibat tingginya disparitas harga antara gas subsidi dengan nonsubsidi sehingga terjadi migrasi pengguna dengan mencari barang yang lebih murah.
"Bisa saja terjadi alih konsumsi dari masyarakat yang tadinya menggunakan elpiji 12 kg beralih ke elpiji 3 kg," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman usai memimpin rapat kordinasi kelangkaan elpiji 3 kg di Kantor Disdag Balikpapan, Rabu (10/8/2022).
Arzaedi mengatakan, saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji di pangkalan tercatat masih sebesar Rp18 ribu untuk tabung gas elpiji 3 Kg, sementara disparitas harga jika dihitung secara ekonomi melihat elpiji 5,5 Kg sudah Rp100 ribu.
"Kalau Rp100 ribu untuk yang elpiji 5 kg, maka 1 kg elpiji harusnya Rp20 ribu, kalau 3 kg maka Rp60 ribu itu harga ekonomisnya. Karena ini disubsidi jadi Rp18 ribu untuk yang elpiji 3 kg," jelas Arzaedi.
Baca Juga: Impor LPG Terus Naik, Pemerintah Ajak Masyarakat Beralih ke Kompor Induksi Listrik
Disparitas harga elpiji 5 kg dan elpiji 12 kg dengan elpiji subsidi 3 kg tercatat cukup jauh sehingga pelaku usaha termasuk pengguna rumahan lebih melirik elpiji 3 kg.
"Adapun pengecer terlalu tinggi kita lakukan survei di lapangan dapat di mana dan dapatnya berapa nominalnya. Kalau dia dapatnya pangkalan Rp18 ribu untuk yang elpiji 3 kg, tapi di jual Rp30 ribu itu rumusnya dari mana," tanyanya.
Karena itu, Pemkot Balikpapan bersama Pertamina dan Hiswana Migas Balikpapan akan melakukan sidak ke pangkalan dan restoran-restoran. Jika ditemukan menggunakan elpiji 3 kg langsung ditukar tabungnya ditempat.
"Kita akan segera sidak ke lapangan. Nanti kalau ditemukan gas elpiji digunakan restoran pakai 3 kg langsung bisa tukar tabung elpiji 5 kg atau tabung elpiji 12 kg bisa ditukar," ujarnya.
Ketentuan pengguna elpiji 3 Kg sudah diatur dalam surat edaran Wali Kota Balikpapan bahwa masyarakat yang berhak menggunakanya sudah ditentukan, seperti contohnya ASN tidak boleh menggunakan gas elpiji 3 Kg.
Baca Juga: Tegas YLKI: Yang Berwenang Tetapkan HET Elpiji 3 Kg Adalah Pemerintah Pusat, Bukan...
"Termasuk restoran-restoran tidak boleh menggunakan yang elpiji 3 kg," tandasnya.
Meski untuk pengecer/warung memang tidak diatur dalam surat edaran tersebut, namun tidak dibenarkan jika pengecer menjual kembali dengan harga yang sangat tinggi.
"Pangkalan ini kan ada tersebar di setiap kecamatan, kalau misalnya jualan ecer di Balikpapan Timur tapi ambil elpijinya di pangkalan yang ada di Balikpapan Utara ini yang tidak benar," pungkas Arzaedi.
Baca Juga: Pertamina Salurkan 4.800 Tabung Elpiji Baru untuk Aceh
Sales Branch Manager Pertamina Balikpapan Arga Satya menyebutkan selama tiga hari telah menambah 17.150 tabung elpiji 3 kg.
"Kita harapkan dengan adanya ini mulai ada normalisasi. Semua kita ratakan," ucap Arga.
Setiap harinya, pihaknya mendisribusikan 17-18 ribu tabung ke 680 pangkalan di Balikpapan. "Itu per hari kurang lebih 17-18 ribu tabung," sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Ayu Almas