Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lindungi Identitas Digital dari Praktik Jual-Beli

        Lindungi Identitas Digital dari Praktik Jual-Beli Kredit Foto: Reuters/Kacper Pempel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kemajuan teknologi informasi semakin masif. Transformasi digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam beraktivitas. Di sisi lain, perubahan gaya hidup serba digital membuka potensi buruk, seperti pencurian dan jual-beli data pribadi.

        "Jual-beli data bukan hal baru, sudah terjadi sebelum adanya internet. Internet membuat jual beli data semakin besar. Sekarang data disebut new oil, orang bisa kaya dari jual data," kata Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Jumat (12/8/2022).

        Baca Juga: Setop Sebarkan Data Pribadi di Dunia Digital!

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

        Individu yang cakap digital harus mampu melindungi data pribadi di dunia digital. Gunakan password yang sulit pada setiap akun media sosial dan lanskap (perangkat) digital. Selain itu, tidak memberikan informasi tentang data pribadi terlalu banyak di media sosial.

        "Perhatikan url situs yang dikunjungi, kemudian perhatikan akses yang diminta aplikasi yang baru diunduh," kata Diana.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Duh! Peretas Klaim Bocorkan Data Pribadi 48,5 Juta Pengguna Aplikasi Covid-19

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian VP-Head of Marketing East Java Bali Nusra , PT Indosat Tbk, Heny Tri P., SE, serta Fasilitator SekNas GUSDURian & Dosen Unigoro, Bakhru Thohir.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: