Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hari Kemerdekan RI ke-77, SMA/SMK di Jabar Wajib Tampilkan Permainan Tradisional

        Hari Kemerdekan RI ke-77, SMA/SMK di Jabar Wajib Tampilkan Permainan Tradisional Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) mengimbau agar seluruh SMA/SMK membawakan permainan tradisional pada lomba memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77.

        Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan perlombaan yang sering digelar pada HUT RI bukan hanya sebatas menang dan kalah. Namun, lebih memprioritaskan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat.

        Baca Juga: Rayakan Hari Kemerdekaan, KEK Tanjung Lesung Genjot Wisatawan Domestik

        Misalnya, lomba bakiak, balap karung dan yang lainnya. Lomba tersebut dilakukan agae di kalangan siswa menumbuhkan rasa gotong royong dan kebersamaan.

        "Tentu ini dapat mengimplementasi Pancasila dalam rangka memperkokoh wawasan kebangsaan,"kata Dedi kepada wartawan usai meninjau perlombaan peringatan HUT RI ke-77 di SMKN 15 Kota Bandung, Kamis (18/8/2022).

        Dedi pun mengapresiasi sekolah yang menggelar perlombaan dengan tema muatan lokal dalam memperingati HUT RI ke-77.

        Pada kesempatan tersebut, Dedi Supandi turut ambil bagian dalam perlombaan bakiak. Selain itu, menyiapkan hadiah seperti tas, topi, dompet, dan yang lainnya untuk para peserta didik yang hapal bunyi dari Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Hadiah juga diberikan termasuk untuk siswa dan siswi yang dapat melantunkan lagu Sunda.

        Baca Juga: Isu LGBT Nyelip di Kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J, Polri: Mohon Bersabar...

        Menurutnya, wawasan kebangsaan ini harus diperkuat agar menjadi sebuah upaya pembentukan karakter. Ia juga berharap, sifat-sifat kepedulian, kebersamaan, gotong royong, sikap kesatuan itu menjadi bagian dari sifat karakter budi pekerti peserta didik.

        "Yang lebih penting. Karena dari berbagai perbedaan, hanya itu yang ke depannnya negara itu tetap kokoh," tegasnya

        Disinggung mengenai memberikan tantangan kepada siswa SMKN 15 Kota Bandung untuk membacakan Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Dedi menyebutkan, hak itu dilakukan agar membentengi para siswa dari organisasi terlarang. Sebab bukan tidak mungkin organisasi yang dilarang oleh pemerintah kini berganti nama dan masuk ke sekolah-sekolah.

        Baca Juga: Dugaan Bisnis Gelap dan Sarat Kepentingan, Tak Mudah Ungkap Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

        "Selain itu, besok kan hari jadi Provinsi Jawa Barat, dalam upacara saya akan membacakan  Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya

        Menurut Dedi, tidak hanya di SMKN 15 Kota Bandung namun sejumlah SMA, SMK maupun SLB di Jabar juga melaksanakan lomba dengan muatan lokal.

        "Hari ini juga saya sebenarnya diundang ke beberapa sekolah, seperti di Garut dan Tasikmalaya," katanya

        Adapun, salah satu Siswi kelas XI SMKN 15 Kota Bandung Kallya Herlianti turut menerima tantangan Kadisdik Jabar Dedi Supandi untuk membacakan Pembukaan Undang-Undang Tahun 1945. Ia mengaku, meskipun sempat gugup, namun Siswi jurusan kuliner ini dapat membacakannya dengan lancar.

        Baca Juga: Bank Sumut Meriahkan Upacara Kemerdekaan Lewat Busana Adat dan Pejuang Tempo Dulu

        "Saya awalnya gugup, bisa sih sebenarnya hapal tapi gugup jadi bacanya sedikit terbata-bata," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: