Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Seekor Anjing Tertular Cacar Monyet, Ini Dugaan Awal CDC Amerika

        Seekor Anjing Tertular Cacar Monyet, Ini Dugaan Awal CDC Amerika Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
        Warta Ekonomi, Washington -

        Jurnal The Lancet melaporkan adanya dugaan penularan pertama cacar monyet kepada seekor anjing di Prancis. 

        Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat kini memperbarui pedoman pencegahan penyakit cacar monyet pada hewan peliharaan.

        Baca Juga: Yang Tertular Banyak dari Golongan LGBT, WHO Lagi Godok Nama Baru Pengganti Cacar Monyet

        Kasus tersebut bermula dari sepasang pria yang didiagnosis cacar monyet, pada awal Juni 2022. Mereka tinggal serumah. 

        12 hari setelah pasangan pria itu bergejala, anjing greyhound Italia berusia 4 tahun milik mereka, memunculkan lesi dan pustula perut.

        Anjing tersebut tidak memiliki kelainan medis apa pun sebelumnya.

        Sementara hasil tes menunjukkan, anjing dan salah satu pemiliknya, terinfeksi dengan jenis cacar monyet yang sama.

        Pria dan anjing itu terinfeksi virus monkeypox yang telah menyebar di negara-negara non-endemik sejak April tahun ini, dan telah menginfeksi lebih dari 1.700 orang di Prancis.

        The Lancet menyebut, di sejumlah negara endemik cacar monyet, hewan yang terbukti membawa virus cacar monyet hanyalah kelompok binatang liar seperti hewan pengerat dan primata.

        Sebelumnya, penularan virus monkeypox pada anjing padang rumput telah dijelaskan di AS. Sedangkan penularan dari hewan impor yang terinfeksi, terjadi di penangkaran primata di Eropa.

        "Sejauh ini, infeksi di antara hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, belum pernah dilaporkan," tulis artikel tersebut.

        "Temuan ini harus mendorong perdebatan, tentang perlunya mengisolasi hewan peliharaan dari individu yang dites positif monkeypox. Perlu penyelidikan lebih lanjut tentang penularan sekunder melalui hewan peliharaan," imbuh The Lancet.

        CDC menduga, orang yang terinfeksi cacar monyet dapat menyebarkan virus ke hewan melalui kontak dekat. Antara lain melalui aktivitas mengelus, memeluk, mencium, berbagi area tidur, dan berbagi makanan.

        "Orang dengan cacar monyet harus menghindari kontak dengan hewan. Termasuk hewan peliharaan, hewan peliharaan, dan satwa liar untuk mencegah penyebaran virus," kata CDC.

        Baca Juga: Berbeda dengan Covid,19, Virus Cacar Monyet Menyebar Lewat Apa?

        Jika hewan peliharaan terkena virus, pemilik tidak boleh menyerahkan, menidurkan atau meninggalkan hewan peliharaan,  karena potensi paparan atau virus monkeypox.

        Mereka yang terinfeksi cacar monyet, juga tidak boleh merawat hewan peliharaan yang terpapar.

        Saat ini, gejala yang mungkin dimiliki hewan yang terinfeksi, belum dapat dipastikan. Namun, pemilik harus mewaspadai tanda-tanda potensial penyakit seperti lesu, kurang nafsu makan, batuk, sekresi hidung atau kerak, kembung, demam, atau jerawat. Serta ruam kulit seperti melepuh.

        Mei silam, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menyarankan,  penderita cacar monyet yang telah dikonfirmasi, harus menghindari kontak dengan hewan peliharaan rumah tangga selama 21 hari. Sebagai tindakan pencegahan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: