Pengacara Brigadir J Sebut Polri Terpecah Jadi 3, Kubu Ketiga Sadis: Lebih Baik Dikorbankan Bharada dan Brigadir
Kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo disebut-sebut telah berhasil memecah belar internal kepolisian. Hal ini dibongkar oleh kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Menurut Kamaruddin, saat ini Korps Bhayangkara itu terbagi atas tiga kubu. Awalnya dia menyebutkan kasus penembakan Brigadir J sangat hebat, pasalnya para penyidik mulai dari perwira pertama, perwira menengah hingga perwira tinggi ketakutan.
"Mereka mengatakan kepada saya secara terang-benderang mengapa abang tidak takut, kami saja ketakutan. Rupanya di Polri itu ada tiga kubu," kata Kamaruddin saat aksi 4000 lilin memperingati 40 hari kematian Brigadir J di Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (18/8/2022).
Dia menjelaskan kubu pertama ialah pihak yang berusaha menutup kasus itu dengan menghalang-halangi penyidikan, merusak, menyembunyikan, bahkan menghilangkan barang bukti. Kemudian, kubu kedua adalah polisi yang sependapat dengannya, yaitu berusaha membuka kasus ini seterang-terangnya.
"Bahkan ada yang mengancam kalau tidak membuka dia lebih baik mundur dari kepolisian. Itu pangkat bintang tiga yang ngomong," ungkapnya.
Kamaruddin menjelaskan kelompok ketiga menginginkan agar tidak ada perwira polisi yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Mereka mengatakan jangan sampai kena perwira lebih baik dikorbankan tingkat Bharada dan Brigadir, artinya anak buah yang bertanggung jawab," pungkasnya.
Sebelumnya, Dukungan dan simpati terus mengalir terhadap almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Sebagai bentuk peringatan 40 hari kematiannya, sejumlah warga menggelar aksi 4.000 lilin di Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).
Dari pantauan JPNN.com, sejumlah tokoh yang getol membela Brigadir J, seperti Saur Hutabarat, Irma Hutabarat, dan Kamaruddin Simanjuntak hadir dalam acara tersebut. Terlihat juga sejumlah warga membawa poster yang bertuliskan "Justice for Joshua", "Doa untuk Joshua", hingga tuntutan untuk memeriksa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas