Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kelompok Ferdy Sambo Sangat Berkuasa, Mahfud MD: Seperti Kerajaan Sendiri di Tubuh Polri

        Kelompok Ferdy Sambo Sangat Berkuasa, Mahfud MD: Seperti Kerajaan Sendiri di Tubuh Polri Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, terdapat kelompok atau "geng" polisi yang berisi Irjen Ferdy Sambo di Polri. Grup itulah yang disebut mengganggu proses pengungkapan kasus kematian Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

        "Yang jelas, ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural karena ini tidak bisa dimungkiri ada kelompok Sambo sendiri," ungkap Mahfud dalam dialog yang ditayangkan YouTube pada akun Akbar Faizal Uncencored, dikutip Jumat (19/8).

        Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Resmi Tersangka, Begini Respons Singkat Mahfud MD: Terserah...

        Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu bahkan menggambarkan betapa berkuasanya grup Irjen Ferdy Sambo tersebut di Polri. "Seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalam, seperti submabes yang sangat berkuasa. Ini yang menghalangi-halangi sebenarnya," beber tokoh asal Madura itu.

        Namun, setelah menempuh langkah taktis, sebagian grup Sambo itu langsung dibereskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

        "Kelompoknya yang 31 orang itu, yang sekarang sudah ditahan. Saya sudah sampaikan ke Polri dan ini harus diselesaikan," ujar guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tersebut.

        Mahfud MD Semprit Benny Mamoto

        Sebelumnya dalam dialog itu Mahfud MD juga mengungkap langkahnya memanggil Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto membicarakan kasus pembunuhan Brigadir J. Mahfud melakukan itu setelah melihat banyak kendala di awal penanganan kasus tersebut, salah satunya karena ada skenario membalikkan narasi penembakan.

        Kepada Benny Mamoto yang pensiunan Polri dengan pangkat jenderal bintang dua, Mahfud menanyakan mengapa sulit mengungkap kasus itu secara transparan dan akuntabel. "Kenapa ini lama? Kan, arahnya seharusnya sudah berbelok," ucap Mahfud menirukan kalimatnya kepada Irjen purnawirawan Benny.

        Setelah itu, Benny menceritakan hambatan yang dihadapi, yaitu penyidik yang ingin membuat terang kasus itu dihalangi-halangi. "Ya, kira-kira kelompoknya Sambo itu," ujar Mahfud menirukan ucapan Benny.

        Hambatan itu kemudian dibereskan. Mahfud mengusulkan perlunya Polri melakukan bedol desa. Grup Irjen Sambo bisa dinonaktifkan dari tugas dan ditahan. Usul itu diteruskan Benny kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang segera mengeksekusinya.

        Baca Juga: Putri Candrawathi Resmi Susul Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

        Akibatnya, puluhan perwira menengah dan beberapa perwira tinggi Polri yang diduga terlibat diungsikan ke tempat khusus selama proses penyidikan.

        "Dari situ terus lancar. Semua ketemu. Sesudah itu Bharada mengaku, dia menulis sendiri pengakuan. Bagaimana membunuhnya, siapa di situ. Jadi, lancar semua," tutur Mahfud.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: