Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Sudah Malam, Mentan dan Petani Tetap Semangat Tanam Serempak

        Meski Sudah Malam, Mentan dan Petani Tetap Semangat Tanam Serempak Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Konawe -

        Ada hal unik dalam kunjungan kerja Mentan Syahrul Yasin Limpo di Konawe Selatan, Petani melakukan tanam serempak malam hari. Penanaman ini dalam rangka pencapaian produksi pangan diwarnai antusiasme petani.

        Mentan Syahrul Yasin Limpo menyaksikan langsung tanam serempak yang dilakukan petani di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (19/8/2022). 

        Baca Juga: Mentan SYL: 36 Tahun Lalu Indonesia Swasembada Beras, Tahun Ini Kita Ulang Kembali!

        Mentan SYL menyampaikan rasa bangga dan hormat kepada para petani, Pemprov Sultra, dan juga Pemkab Konsel yang memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan produksi padi.

        "Mohon maaf, ini hari sudah malam tapi melihat bapak ibu semua masih di tengah sawah dan tetap semangat ini membuktikan Kementan tidak sendiri. Saya bisa saja dengar laporan, tapi saya ingin melihat langsung bagaimana pertanian di sini. Dan terbukti, saya jadi lebih optimis," ungkap Mentan, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (20/8/2022).

        Menurut Mentan SYL, Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan petani harus memastikan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia terpenuhi. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus bekerja agar ketahanan pangan nasional terjaga dan ketersediaan pangan aman.

        Baca Juga: Dukung Kementan Sulap Sorgum Jadi Bahan Pangan Nasional, Indofood Siap Lakukan Pengembangan

        "Tantangan kita semakin berat di tengah penanganan pandemi yang belum selesai. Negara-negara lain mengalami goncangan inflasi yang tinggi seperti Amerika, Turki, dan lainnya. Tapi, Indonesia bertahan karena faktor sektor pertanian " kata Mentan.

        Sektor pertanian, menurut Mentan SYL, selama ini terus berproduksi sehingga mampu menggerakkan berbagai industri. Karena itu, kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi cukup signifikan.

        Selanjutnya, terus berproduksinya sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan dan perkebunan menurut Gubernur Sultra, Ali Mazi diakui berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

        Menurutnya, perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 6,09 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,07 persen, dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen.

        Baca Juga: Menyiasati Krisis Pangan Global, Kementan Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah

        "Hal ini tidak terlepas karena peran sektor pertanian dalam mendukung ekonomi daerah. Untuk itu, Pemprov Sultra terus memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian karena sebagaian besar mata pencaharian penduduk Sultra berasal dari sektor ini," ujarnya.

        Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, "Gerakan Tanam ini bertujuan meningkatkan indeks pertanaman yang awalnya IP 200 Menjadi IP300 guna meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan di daerah Konawe Selatan Khususnya." 

        Baca Juga: Dorong Sektor Pertanian Nasional, PKT Dukung Tomohon Jadi Sentra Industri Florikultura

        Menyoal adanya ancaman krisis pangan global, Kementan menurut Suwandi telah menyiapkan berbagai program.

        "Program yang menjadi prioritas guna mengamankan ketahanan pangan nasional terhadap ancaman krisis pangan global yang telah disiapkan di antaranya mengurangi impor untuk beberapa komoditas, di antaranya adalah kedelai, gula, sapi, bawang putih, substitusi impor gandum: dengan sagu, sorgum, singkong dan komoditas lain," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: