Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kecam Pernyataan Amplop Kyai, SSM Demo di Depan Kantor DPP PPP

        Kecam Pernyataan Amplop Kyai, SSM Demo di Depan Kantor DPP PPP Kredit Foto: SSM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Massa aksi Solidaritas Santri Menggugat (SSM) melaksanakan aksi unjuk rasa terkait pernyataan Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa soal 'amplop Kyai' beberapa waktu lalu. Aksi massa berlangsung di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2022) siang.

        Dalam aksi yang dihadiri puluhan pemuda ini, mereka membawa poster bertuliskan 'Walaupun Statment Saya Ngawur, Saya ini Tetap Menteri Loh'. Solidaritas Santri Menggugat menilai ucapan Suharso saat pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas di KPK itu melukai hati santri dan kyai.

        Baca Juga: Suharso Monoarfa Khilaf Ngomong Soal Amplop Kyai, Waketum PPP Langsung Gercep Minta Maaf

        "Kata-kata 'sowan ke kyai wajib memberi amplop' itu sangat tidak pantas. Padahal realitasnya di lapangan tak seperti itu," ujar koordinator aksi demo santri, Angga.

        Dengan nada lantang, Angga menyebut ucapan Suharso bisa mengasumsikan bahwa sowan ke kyai yang diberikan amplop itu merupakan bagian dari korupsi. Selain itu, citra Kyai sebagai guru dan pemuka agama juga jadi jelek.

        "Tak menutup kemungkinan asumsi itu lahir karena Suharso menyampaikannya di forum anti korupsi," kata Angga.

        Angga mengeklaim, pengalamannya selama menjadi santri, tak pernah ada kyai yang minta dikasih amplop ketika dikunjungi murid atau tamu lainnya. Semua dijalankam dengan ikhlas.

        Baca Juga: Gedung PPP Digeruduk, FKPP Sesalkan Ucapan "Si Ketum PPP"

        "Makanya statment Suharso itu sangat tak pantas diucapkan," cetus dia. Ia juga menilai, Suharso sudah merendahkan citra Kyai dan melakukan penghinaan terhadap kyai itu sendiri.

        "Apalagi diucapkan ketua partai Islam. Ini sungguh tak pantas dan merendahkan citra partai itu sendiri," jelas dia.

        Angga pun memberi ultimatum selama tiga hari kepada Suharso untuk meminta maaf secara terbuka. "Kami juga mendesak Suharso mundur dari Ketua Umum PPP karena seperti tak memiliki sopan santun dalam berucap," tutup Angga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: