Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selain Menyerap Tenaga Kerja, Industri Sawit Topang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

        Selain Menyerap Tenaga Kerja, Industri Sawit Topang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peran sektor pertanian sebagai salah satu kontributor penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari dukungan subsektor perkebunan terutama dari komoditas kelapa sawit. Industri kelapa sawit terbukti mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang tinggi, membangun kemajuan pedesaan, hingga mengurangi tingkat kemiskinan dengan cukup signifikan.

        Di samping itu, Indonesia juga merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia yang menyumbang 54 persen terhadap market share dunia, sehingga ekspor produk industri kelapa sawit Indonesia mampu menjangkau lebih dari 125 negara untuk keperluan pangan, energi, dan berbagai sektor industri hilir lainnya.

        Baca Juga: Perekonomian di Pulau Kalimantan Sangat Ditopang Sektor Kelapa Sawit

        “Potensi ekspor yang tinggi ini perlu untuk terus kita dorong sejalan dengan masih adanya peningkatan harga komoditas kelapa sawit yang masih tinggi untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan Keynote Speech dalam keterangannya, dalam acara Borneo Forum ke-5 Tahun 2022 dengan tema “Menuju Industri Sawit Borneo Lebih Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada Rabu (24/8/2022). 

        Guna menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, Pemerintah terus mengembangkan industri hilir kelapa sawit agar tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku, namun juga hingga ke hilir bahkan sampai produk akhir. Selain itu, Pemerintah juga telah menerapkan berbagai kerangka kebijakan komprehensif dan mendorong kerja sama multipihak agar sektor kelapa sawit mampu berkembang dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya bagi lingkungan. Penetapan kerangka kebijakan tersebut mulai dari Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) 2019-2024, hingga Program Strategis Nasional tentang Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

        Baca Juga: Bangkit Bersama, Sribu Dukung UMKM Pulihkan Ekonomi Indonesia

        “Kontribusi sektor perkebunan kelapa sawit yang besar juga perlu untuk terus diiringi dengan sustainability atau keberlanjutannya bagi lingkungan dan masyarakat luas agar sejalan dengan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan,” ungkap Menko Airlangga. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: