Potensi embargo yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat akibat rencana Pemerintah Indonesia untuk membeli minyak mentah dengan harga murah dari Rusia dinilai akan berdampak pada perekonomian Indonesia.
Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Fajar B Hirawan mengatakan, jika memang terjadi embargo AS pastinya akan berpengaruh terhadap kinerja ekonomi Indonesia, khususnya dari sektor perdagangan.
"Karena AS merupakan mitra dagang strategis Indonesia," ujar Fajar saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga: Rencana Ekspor Minyak Mentah Rusia, Berpotensi Bikin AS Embargo Indonesia
Fajar mengatakan, kondisi perang Rusia dan Ukraina sangatlah berpengaruh terhadap inflasi global, namun jika dilihat dari konteks inflasi Indonesia, embargo AS tidak akan terlalu berpengaruh karena impor Indonesia dari AS tidak sebesar impor yang berasal dari Tiongkok dan Jepang.
"Mengapa inflasi global akan terdampak? Hal ini disebabkan karena hampir semua negara besar dan berpengaruh di dunia bermitra strategis dengan AS. Dalam konteks ini, gangguan rantai pasok pastinya akan mengganggu suplai barang dan jasa, khususnya yang berasal dari Amerika Serikat," ujarnya.
Meski begitu, ia meyakini embargo tidak akan terjadi karena saat in pun AS sedang mengalami gejolak ekonomi akibat inflasi yang meningkat.
"Perlu dipahami bahwa dunia saat ini saling bergantung satu sama lain, terkoneksi satu sama lain. Pembatasan mobilitas akibat Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina memang secara otomatis menggangu rantai pasok global," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: