Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Doa Ukraina Bikin Merinding! Sekutu Vladimir Putin Diharap Dieksekusi Oleh Rakyat Sendiri

        Doa Ukraina Bikin Merinding! Sekutu Vladimir Putin Diharap Dieksekusi Oleh Rakyat Sendiri Kredit Foto: Antara/Andrei Stasevich/BelTA/Handout via REUTERS
        Warta Ekonomi, Minsk -

        Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pihaknya berharap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, akan dipersatukan kembali dengan dua pemimpin yang dieksekusi oleh rakyat sendiri.

        "Kemarin, pada Hari Kemerdekaan kami, diktator Lukashenko memberi selamat kepada Ukraina dan berharap kami memiliki langit yang damai ... karena rudal 'hadiah' ditembakkan lagi dari Belarus ke Ukraina," tulis kementerian itu di Twitter, Kamis (25/8/2022).

        Baca Juga: Ukraina: Mengerikan, Gara-gara Rusia Kerusakan Lingkungan Capai 10 Miliar Dolar

        Komentar tersebut merupakan sebuah tanggapan terhadap pesan ucapan selamat Hari Kemerdekaan Ukraina dari Lukashenko.

        "Kami berharap Lukashenko memiliki langit damai yang sama ... dan reunifikasi dengan teman baiknya Hussein & Gaddafi," imbuhnya.

        Tweet tersebut merujuk pada Saddam Hussein, mantan presiden Irak yang dieksekusi pada 2006 setelah diadili di hadapan Pengadilan Khusus Irak, dan mantan pemimpin otoriter Libya Muammar el-Gaddafi, yang dieksekusi selama pemberontakan pada 2011.

        Sementara banyak negara mengecam keras serangan Rusia selama berbulan-bulan di Ukraina, Lukashenko adalah salah satu dari sedikit pemimpin yang terus mendukung Putin.

        Lukashenko telah mengizinkan Rusia untuk menempatkan pasukan di dalam dan meluncurkan serangan udara dari wilayahnya sambil menahan diri dari mengirim pasukan Belarusia ke Ukraina untuk membantu tentara Putin.

        Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya mengatakan bahwa Rusia melakukan serangan di seluruh negeri pada Hari Kemerdekaannya, yang jatuh pada hari Rabu dan menandai enam bulan perang.

        Newsweek menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia untuk konfirmasi atas tuduhan Kementerian Pertahanan Ukraina bahwa rudal diluncurkan ke Ukraina dari Belarus pada hari Rabu.

        Sebelum liburan, yang merupakan peringatan 31 tahun ketika Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet, Zelensky memperingatkan bahwa Rusia dapat mencoba untuk melakukan "sesuatu yang sangat buruk, sesuatu yang sangat kejam" pada Hari Kemerdekaan.

        "Salah satu tugas utama musuh adalah mempermalukan kami, orang Ukraina, merendahkan kemampuan kami, pahlawan kami, menyebarkan keputusasaan, ketakutan, menyebarkan konflik.... menyerah pada tekanan musuh ini, bukan untuk menutup diri, bukan untuk menunjukkan kelemahan," katanya.

        Menurut rilis di situs web kepresidenan Belarus, Lukashenko mengirim pesan salam ke Ukraina pada hari Rabu untuk memperingati tanggal tersebut.

        "Saya yakin bahwa kontradiksi hari ini tidak akan mampu menghancurkan hubungan baik-tetangga yang tulus selama berabad-abad antara rakyat kedua negara," bunyi pesan itu.

        "Belarus akan terus membela pelestarian kerukunan, pengembangan kontak yang bersahabat dan saling menghormati di semua tingkatan," tambah pesan itu.

        Rilis itu menambahkan bahwa Lukashenko "berharap langit Ukraina damai, toleransi, keberanian, kekuatan, dan kesuksesan dalam memulihkan kehidupan yang layak."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: