Penularan Cacar Monyet di Tempat Umum, di Mana yang Paling Berisiko?
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), sekitar 94 kasus cacar monyet dalam wabah kali ini terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria. Risiko penularan cacar monyet selain melalui kontak seksual terbilang sangat rendah.
Akan tetapi, beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa penularan cacar monyet tanpa melalui kontak seksual mungkin tidak selangka anggapan sebelumnya. Hal ini memicu munculnya pertanyaan mengenai tingkat risiko penularan cacar monyet.
Dalam aktivitas sehar-hari, faktor tempat sebenarnya tak begitu berperan besar dalam memengaruhi risiko penularan cacar monyet. Menurut ahli epidemiologi dan spesialis penyakit menular dari Weill Cornell Medicine, dr Jay Varma, faktor yang lebih mempengaruhi risiko penularan cacar monyet adalah dengan siapa seseorang beraktivitas dan apa aktivitas yang mereka lakukan.
"Dengan siapa Anda menghabiskan waktu dan apa yang Anda lakukan dengan orang tersebut (lebih memengaruhi risiko penularan), dibandingkan di mana Anda berada," kata Dr Varma seperti dilansir Insider, Kamis (25/8/2022).
Dr Varma bersama enam pakar lainnya juga mengestimasi risiko penularan cacar monyet dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah estimasi risiko penularan tersebut:
1. Makan di luar rumah (risiko: sangat rendah)
Cacar monyet memang bisa ditularkan melalui droplet pernapasan. Meski begitu, kemungkinan tertular cacar monyet saat sedang makan di restoran sangatlah kecil.
CDC menyatakan, penyebaran cacar monyet melalui droplet bisa terjadi bila seseorang berjarak dalam radius enam kaki dari orang yang terinfeksi. Akan tetapi, penularan dengan cara ini membutuhkan waktu lebih dari tiga jam.
"Sebagian besar kegiatan makan tak berlangsung selama itu," jelas asisten profesor di bidang penyakit menular dari Yale School of Medicine, dr Scott Roberts.
Direktur medis untuk pencegahan infeksi dari Mount Sinai Health System, Bernard Camins, mengatakan orang-orang juga tak perlu khawatir tertular oleh pramusaji atau pengunjung lain yang tak menggunakan masker. Namun, risiko penularan bisa meningkat bila seseorang berbagi minuman atau alat makan dengan orang yang terinfeksi monkeypox.
2. Menggunakan transportasi umum (risiko: rendah)
Duduk berdampingan dengan penderita cacar monyet yang berpakaian minim di transportasi umum ternyata tak memberikan risiko penularan yang terlalu besar. Alasannya, kebanyakan orang menggunakan transportasi umum dalam waktu yang relatif singkat, sehingga kontak yang terjadi pun tidak berlangsung lama.
Pesawat bahkan dinilai lebih aman dibandingkan kereta atau bus. Alasannya, pesawat dilengkapi dengan fitur penyaring udara yang membuat para penumpang di dalamnya menjadi lebih terlindungi dari penularan bila dibandingkan dengan moda transportasi umum lain.
3. Olahraga di gym (risiko: rendah)
Meski peralatan olahraga di gym dipakai bersama-sama, risiko penularan cacar monyet dinilai tak begitu tinggi. Risiko penularan bisa semakin ditekan bila orang-orang rajin mencuci tangan, alat olahraga didisinfeksi secara berkala, menggunakan baju tertutup saat berolahraga, dan menggunakan handuk bersih saat berolahraga.
Akan tetapi, area sauna khusus pria yang ada di gym mungkin perlu lebih diwaspadai. Alasannya, kasus cacar monyet lebih banyak ditemukan pada pria dan kondisi sauna memudahkan terjadinya kontak kulit ke kulit.
4. Menonton konser (risiko: rendah-sedang)
Menonton konser dan berdesak-desakan dengan penonton lain bisa memunculkan risiko penularan cacar monyet. Terlebih, konser biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif lama sehingga kontak kulit ke kulit di antara penonton dalam waktu yang juga relatif lama tak bisa terhindarkan.
Untuk menekan risiko ini, gunakan baju lengan panjang ketika menonton konser. Hindari penggunaan obat terlarang atau alkohol karena bisa membuat seseorang tak berpikir jernih atas tindakan yang dilakukan, serta hindari kontak seksual.
5. Berhubungan seksual (risiko: tinggi)
Hubungan seksual dan kontak intim memiliki risiko penularan cacar monyet yang tinggi. Terutama bila hal ini dilakukan oleh pria dengan sesama pria.
Studi juga menemukan adanya keberadaan virus monkeypox di air mani, feses, urine, darah, dan ludah. Namun belum diketahui seberapa menular partikel-partikel virus tersebut.
Penggunaan kondom mungkin bisa menekan transmisi virus melalui air mani. Akan tetapi, upaya ini tak bisa menghentikan virus untuk menyebar bila seprai tempat tidur terkontaminasi atau terjadi kontak antara kulit orang yang sehat dengan lesi cacar penderita cacar monyet.
"Penyakit ini tak begitu menular, dan dengan vaksinasi, sedikit perubahan perilaku, penyakit ini bisa ditekan dengan cepat," ujar ahli epidemiologi penyakit menular dari University of Nottingham, Keith Neal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: