Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Semua Harus Waspada! Subvarian Omicron BA.5 Lebih Cepat Menular, Bisa Sebabkan Reinfeksi

        Semua Harus Waspada! Subvarian Omicron BA.5 Lebih Cepat Menular, Bisa Sebabkan Reinfeksi Kredit Foto: Twitter/asyikfmrtm
        Warta Ekonomi -

        Meski sudah berangsur membaik, Pandemi Covid-19 nyatanya belum usai.

        Mengenai perkembangan yang ada, Guru Besar Departemen Patologi Klinik Universitas Kristen Krida Wacana Tonny Loho mengingatkan subvarian omicron BA.5 yang bisa menular lebih cepat. Ini terlihat dari jumlah kasus Covid-19 yang meningkat jika dibandingkan sebelumnya.

        "Tampaknya subvarian BA.5 ini bisa menginfeksi lebih cepat. Ini terbukti dengan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi kini tampaknya meningkat jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya," kata pria yang juga menjabat sebagai Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia saat berbicara di konferensi virtual, Jumat (26/8/2022).

        Baca Juga: Meski Melandai, Pengelola Wisata Tetap Diingatkan Soal Prokes Covid-19 Kepada Pengunjung

        Ia menambahkan, peningkatan kasus ini terlihat dari tes di laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dan hasilnya positif. Ia membandingkan jika sebelum subvarian ini muncul hanya sedikit sekitar 10 hingga 20 persen yang terkonfirmasi positif tetapi setelah ada subvarian baru ini maka yang hasil es laboratprium menunjukkan hasilnya meningkat. Ia menyontohkan, jika spesimen yang diperiksa mencapai 100 orang per hari kemudian persentase yang positif tertular virus ini meningkat jadi 50 persen. 

        "Sepertinya subvarian BA.5 ini lebih mudah menular," ujarnya.

        Bahkan, ia mengakui orang yang sudah pernah terinfeksi virus ini bisa terinfeksi ulang (reinfeksi). Terkait orang yang pernah terinfeksi Covid-19 kemudian bisa reinfeksi, Tonny menjelaskan,  prinsip dasar penyakit infeksi dipengaruhi oleh tiga komponen. Pertama adalah agent yaitu virus, kedua adalah host yaitu manusia yang terinfeksi, dan ketiga adalah environment atau lingkungan.

         "Artinya bagi mereka yang sudah divaksin Covid-19 namun ada di kerumunan banyak orang, ketika makan bersama membuka masker kemudian berinteraksi maka disitulah bisa terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

        Bahkan, bila virus ini terhirup di hidung dan saluran napas bawah orang tersebut maka membuat orang ini terinfeksi Covid-19 lagi. Bedanya jika orang ini sudah pernah terpapar virus atau sudah divaksin Covid-19 setelah dimasuki virus ini lagi dalam tubuh kemudian sistem pertahanan tubuh yaitu seluler yang memiliki antibodi terhadap virus kemudian pertahanan tubuh yang ada bekerja bersama untuk mengatasinya. Bahkan, ia menambahkan, jika penyintas atau orang yang divaksin ini tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid) mengalami reinfeksi dengan gejala ringan, bahkan mungkin tak bergejala sama sekali. 

        Baca Juga: Foto Bareng Garda Terdepan Covid-19 di Korea Utara, Kim Jong Un: Terima Kasih, Kalian Pahlawan

        "Sedangkan kalau dalam jumlah banyak dan punya komorbid maka mungkin membuat kondisinya lebih berat," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: