Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kedekatan Megawati dan Anies Baswedan Makin Tercium, Ternyata Sejak Zaman Soekarno dan Abdurrahman Baswedan

        Kedekatan Megawati dan Anies Baswedan Makin Tercium, Ternyata Sejak Zaman Soekarno dan Abdurrahman Baswedan Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dicium oleh Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia Agung Nugroho.

        Ia menilai komunikasi PDIP dengan Anies Baswedan memang makin cair, terutama dengan keluarga Megawati Soekarnoputri.

        “Ada sisi emosional antara Ibu Megawati dan Anies Baswedan,” ujar Agung mengutip GenPI.co, Sabtu (27/8).

        Baca Juga: PDIP Turun Gunung Temui NasDem, Inikah Pesan Penting dari Megawati? Seret Anies Baswedan

        Menurutnya, Megawati sering diajak Presiden Soekarno berkunjung ke Mantan Wakil Menteri Penerangan Indonesia Abdurrahman Baswedan yang merupakan kakek dari Anies.

        “Saat masih kecil, (Megawati, red) sering berkunjung dan sering meminta digendong AR Baswedan atau kakeknya Anies Baswedan itu,” tuturnya.

        Oleh sebab itu, menurut Agung, komunikasi antara Anies Baswedan dan Megawati Soekarnoputri masih terus berlanjut hingga sekarang.

        Agung juga mengatakan bukti komunikasi baik tersebut tercermin saat Ketua DPR Puan Maharani tampak santai duduk bersama Anies.

        “Kita bisa lihat betapa nyaman dan santainya Mbak Puan Maharani saat duduk disamping Anies Baswedan pada saat perhelatan formula E,” kata dia.

        Baca Juga: Tak Ada Anies, Hanya Nama Ganjar, Ridwan Kamil Bergema di Rakernas PAN

        Selain itu, kata Agung, Puan juga berkali-kali mengatakan tidak ada persoalan pribadi dan politik dengan Gubernur DKI tersebut di depan publik.

        Dengan demikian, Agung meyakini PDIP akan mengikuti kehendak rakyat dan mematuhi konstitusi.

        “Di mana saat ini rakyat berkehendak memiliki lebih dari dua paslon capres-cawapres pada Pemilu 2024, terlebih lagi konstitusi negara kita tidak mengatur harus dua paslon saja,” ujar Agung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: