Deretan Kontroversi Dirut Taspen ANS Kosasih, Mulai dari KDRT Istri Sah Hingga Dipecat Ahok
Direktur Utama (Dirut) Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) yang bernama lengkap Antonius Nicholas Stephanus Kosasih atau ANS Kosasih menjadi ramai diperbincangkan publik setelah Kamaruddin Simanjuntak, pengacara yang membela Brigadir J mengatakan Kosasih adalah orang yang mengelola dana Pilpres hingga Rp300 Triliun.
Meski baru tuduhan, pernyataan ini membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai rekam jejak pria alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Sebelum kontroversi atas dugaan uang Pilpres 2024, ANS Kosasih juga ternyata memiliki beberapa rentetan kontroversi lainnya.
Yang pertama adalah masalah KDRT yang dilakukan terhadap istri sahnya, RL. Ini terjadi pada awal tahun 2021, ANS Kosasih dilaporkan istrinya sendiri, ke polisi atas dugaan melakukan tindakan psikis dalam rumah tangga (KDRT).
Baca Juga: Waketum Partai Garuda: Hanya Orang Bodoh yang Percaya Taspen Kelola Rp300 Triliun buat Nyapres
Laporan tersebut tertuang dalam laporan nomor bukti laporan polisi LP/1117/II/YAN.2.5/2021 SPKT PMJ, tanggal 26 Februari 2021.
Namun Antonius Kosasih kemudian membantah bahwa ia melakukan KDRT kepada istrinya. Antonius Kosasih memiliki sejumlah bukti-bukti bahwa dirinya tidak melakukan kekerasan.
Kontroversi yang kedua adalah dipecatnya ANS Kosasih sebagai Direktur Utama PT Transportasi Jakarta karena dinilai tidak becus mengelola Transjakarta oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok mengatakan dirinya tidak seenaknya mencopot seseorang dari jabatannya jika tak ada masalah. Alasan Ahok mengganti Kosasih dari jajaran direksi Transjakarta karena dinilai tidak menjalankan intruksi darinya. Ia juga menilai Kosasih tidak bekerja dengan maksimal.
"Saya pikir sudah hampir 2 tahun, tidak mengerti yang saya mau," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Baca Juga: Jawaban Jokowi Tegas Soal Siapa yang Akan Didukung di Pilpres 2024, Siap-siap!
"Dua tahun kan hampir gak jalan. Beli bus juga enggak. Dua tahun itu lama loh. Kita kan kenapa dipusatkan ke TJ, pikiran saya waktu masuk kesini kan sederhana juga, buat apa sih ada PT? UPT (Unit Pengelola Teknis) bus TJ kan udah oke. Tinggal panggil ada semua. Orang rute kamu saya yang tanganin kok. Terus ngeles, UPT ngeles," imbuh Ahok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty