Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dalam Waktu Enam Bulan, GoTo Telan Kerugian Hingga Rp13,64 Triliun! Ini Biang Keroknya

        Dalam Waktu Enam Bulan, GoTo Telan Kerugian Hingga Rp13,64 Triliun! Ini Biang Keroknya Kredit Foto: GoTo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) hingga semester I tahun 2022 ini masih harus menelan kerugian hingga sebesar Rp13,64 trilliun. Angka tersebut meningkat 78,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,28 triliun. 

        Padahal, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bersih senilai Rp3,39 triliun di enam bulan pertama 2022, naik Rp1,43 triliun atau 72,95% dari Rp1,96 triliun.

        Sayangnya, dalam laporan keuangan perseroan tertera bahwa seluruh beban mengalami kenaikan yang signifikan. Beban pokok pendapatan saja melesat dai Rp1,48 triliun menjadi Rp2,47 triliun. Peningkatan paling besar terjadi pada beban penjualan dan pemasaran menjadi Rp6,34 triliun dari Rp1,89 triliun meroket sampai 235%.

        Baca Juga: Serius Garap Cryptocurrency, GoTo Rela Gelontorkan Dana Ratusan Miliar Buat Caplok Perusahaan Kripto

        Kemudian, beban pengembangan produk dari Rp649 miliar jadi Rp2,13 triliun yan naik 228%. Beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp5,75 triliun dari Rp3,83 triliun, beban penyusutan dan amortisasi Rp1,53 triliun dan beban operasional dan pendukung Rp937 miliar. 

        “Pada kuartal kedua, Perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan. Nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto Perseroan terus tumbuh, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Margin bisnis juga membaik, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tren pertumbuhan ini semakin mendorong percepatan langkah kami menuju profitabilitas,” kata Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/8/2022). 

        Asal tahu saja, GTV perseroan memang tumbuh 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year), mencapai Rp150,5 triliun. Pendapatan bruto perseroan tercatat melejit 45% dari R5,37 triliun di semester I 2021 menjadi Rp10,73 triliun pada semester II 2022. Meningkatnya pendapatan bruto pun dibarengi naiknya promosi kepada pelanggan menjadi Rp7,33 triliun dari Rp3,4 triliun. 

        “Pertumbuhan pendapatan dan GTV Perseroan terutama didorong oleh perkembangan upaya monetisasi, termasuk di antaranya pembaruan skema komisi pedagang e-commerce, pendapatan komisi dari layanan pesan antar makanan, dan pemulihan pada sektor mobilitas,” ucap Andre. 

        Sementara itu, margin kontribusi sebagai persentase GTV tumbuh 47 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter).

        Baca Juga: GoFood Masuk Tokopedia, Dinilai Bakal Tingkatkan Fundamental Bisnis GOTO

        Lebih jauh, Ia menuturkan jika strategi Perseroan untuk mengedepankan diferensiasi produk serta bergeser dari bisnis berbasis insentif, membuahkan hasil yang baik. Sejak implementasi strategi tersebut, penggunaan lintas platform meningkat serta memberikan ruang untuk menajamkan fokus, meningkatkan jumlah pelanggan setia dengan monetisasi bernilai tinggi.

        “Di tengah tantangan makroekonomi yang masih berlanjut, kami memperkokoh kepemimpinan di Indonesia, memperluas keragaman dan pendalaman ekosistem untuk terus mengembangkan bisnis. Secara keseluruhan, industri ini akan terus beradaptasi di tengah perubahan yang sangat cepat. Memahami situasi tersebut, GoTo akan terus mengimplementasikan efisiensi biaya dan mendorong sinergi optimal dalam ekosistem,” jelasnya. 

        Dalam kesempatan yang sama, Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo menjelaskan, kinerja kuat GoTo di kuartal kedua tahun 2022 telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan dengan struktur biaya yang lebih optimal. 

        “Kami berhasil meningkatkan pertumbuhan GTV, pendapatan bruto serta margin keuangan, di tengah kondisi geopolitik dan makroekonomi yang menantang, dampak sistemik dari pandemi COVID-19 serta dampak musiman dari periode Ramadan,” tambah Jacky. 

        Ke depannya, GoTo akan terus mengoptimalkan berbagai beban usaha, dengan dukungan kinerja yang baik, sebagai hasil investasi perusahaan melakukan integrasi lintas platform dan dalam ekosistem. 

        “Kami berharap tren pertumbuhan bisnis yang positif di seluruh segmen bisnis GoTo akan terus berlanjut, seiring langkah mencapai break even sebagai sebuah ekosistem terintegrasi,” terangnya. 

        Tinjauan Bisnis Kuartal II 2022

        Manajemen GoTo menyatakan jika kuartal kedua tahun 2022 cukup berbeda dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, antara lain dengan dilonggarkannya pembatasan mobilitas, khususnya pada periode perayaan Idul Fitri. 

        Meski terdapat penurunan aktivitas di sekitar periode libur tersebut, yang disebabkan oleh perjalanan mudik masyarakat, Perseroan tetap mencatatkan penggunaan yang tinggi dari konsumen. Tingkat belanja per pengguna (sebagaimana diukur dari pembagian GTV terhadap ATU) tumbuh 17% year-on-year, sementara jumlah ATU tumbuh 28% year-on-year mencapai 67 juta pengguna.

        Pada kuartal yang sama, Perseroan mencatatkan pertumbuhan penggunaan konsumen, sebagai hasil dari berbagai inisiatif yang mendorong integrasi lintas platform, termasuk peluncuran GoPayCoins sebagai sistem poin penghargaan tunggal bagi konsumen Grup GoTo.

        Dengan fitur ini, Perseroan berhasil meningkatkan jumlah konsumen lintas platform (yang menggunakan kedua platform Gojek dan Tokopedia) sebesar lebih dari 80% year-on-year. Konsumen lintas platform memiliki loyalitas dan melakukan lebih banyak transaksi dibandingkan dengan konsumen yang hanya menggunakan satu platform saja.

        Perseroan telah mengurangi jumlah insentif sebagai persentase dari GTV sebanyak 52 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya, di mana, seiring dengan penguatan monetisasi, telah meningkatkan margin kontribusi Grup sebesar 47 basis poin dan bagian margin EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari GTV meningkat 69 basis poin quarter-on-quarter, sehingga mempercepat langkah Perseroan menuju profitabilitas. 

        Kemajuan tersebut ditopang oleh langkah perseroan dalam melakukan peningktan  monetisasi pada segmen on-demand services dan e-commerce, dengan peningkatan take rate sebesar masing-masing 60 basis poin dan 18 basis poin, menjadi 21,6% dan 3,1%. Pertumbuhan ini didorong oleh pembaruan skema take rate pedagang dalam bisnis e-commerce serta pemberlakuan platform fee.

        Perseroan juga melaksanakan pengurangan pada total insentif sebagai persentase dari GTV sebanyak 52 basis poin quarter-on-quarter menjadi -3,5%, didukung oleh fokus Perseroan untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.

        Lalu, GoTo menjalankan pemanfaatan dana dan model pembelajaran mesin (machine learning) yang lebih baik untuk meningkatkan akurasi penargetan iklan serta hasil dari setiap belanja pemasaran dan promosi yang dikeluarkan. 

        Dan terakhir, menggencarkan sinergi ekosistem, seperti pemanfaatan GoPayCoins yang lebih luas, telah mulai mendorong efisiensi serta peningkatan margin kontribusi per konsumen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: