Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Benarkah Naiknya BBM adalah Pengalihan Isu dari Kasus Ferdy Sambo? Ini Penjelasan Ahli

        Benarkah Naiknya BBM adalah Pengalihan Isu dari Kasus Ferdy Sambo? Ini Penjelasan Ahli Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022) langsung menuai polemik besar di dalam negeri. Ada yang menganggap, ini adalah pengalihan isu atas kasus Ferdy Sambo. 

        Banyak yang mengecam karena kenaikan BBM ini dilakukan di tengah lesunya ekonomi karena pandemi. Seperti diketahui harga BBM bersubsidi Pertalite mengalami kenaikan dari harga Rp 7.650 per liter menjadi 10.000 per liter. 

        Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter. Pertamax non subsidi juga alami penyesuaian harga yakni dari Rp 12.500 menjadi 14.500 per liter.

        Baca Juga: Efek Domino Harga BBM Naik, Harga Cabai Mulai Meroket Omset Turun Drastis

        Akibat keputusan semena-mena tersebut, kini banyak lapisan masyarakat yang terdiri dari mahasiswa, buruh dan lain-lain yang telah menggelar demo untuk menolak kenaikan harga BBM.

        Namun, di tengah persoalan BBM naik, ada beberapa warganet di twitter yang tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk terus mengawal kasus Ferdy Sambo.

        Sebab mereka mencurigai kasus kenaikan BBM untuk mengurangi bahkan menutupi kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.

        Kasus Ferdy Sambo sendiri sampai detik ini belum menemui titik terang terkait motif dan lain-lainnya.

        Baca Juga: Ada Sesuatu, Said Didu Harap Jokowi Buka-bukaan Soal BBM Naik

        Analisis yang sama juga disampaikan oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.

        “Namun di tengah hiruk pikuknya pemberitaan kenaikan BBM dan dampaknya kepada publik kita semua tentunya jangan lengah perhatian terhadap peristiwa pembunuhan Brigadir Joshua oleh atasannya eks Kadiv Propam Ferdy Sambo,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi. 

        Menurutnya, publik jangan sampai lengah untuk terus mengawasi kasus ini. Karena belakangan kita melihat seperti ada semacam serangan balik dari Geng Sambo untuk melakukan perlawanan terhadap kasus ini dan ingin membebaskan Sambo CS dan mengorbankan Joshua seorang.

        Baca Juga: Kelakar Rocky Gerung: Prabowo Subianto dan Puan Maharani Pro Rakyat karena Menghemat BBM dengan Naik Kuda!

        “Kasus yang telah menyeret hampir 100 orang polisi aktif ini menjadi catatan terburuk kepolisian Republik Indonesia. Kasus ini telah benar benar menjadi kotak Pandora bahwa betapa bobroknya institusi kepolisian kita saat ini.Orang orang yang berada di Mabes Polri bahkan bisa berkomplot untuk merekayasa kasus yang bahkan menimpa internal mereka sendiri,” tambahnya. 

        Achmad mengakakan belakangan, tercatat mulai muncul kejanggalan kejanggalan baru dari penanganan kasus ini dari mulai belum ditahannya Tersangka Utama Putri Candrawati, diberhentikannya secara mendadak pengacara Bharada E Deolipa Yumara dan terakhir tidak diperbolehkannya pengacara Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan untuk mengikuti Rekonstruksi pembunuhan brigadir J di kediaman Ferdy Sambo di Duren Tiga. 

        Baca Juga: Jokowi Menaikkan Harga BBM, Rocky Gerung Blak-blakan Singgung Ketidakpercayaan Maksimal Terhadap Pemerintah: Orang Tegang-tegangan!

        “Dalam situasi kenaikan BBM ini fokus publik mau tidak mau memang akan bergeser kepada kenaikan BBM ini namun publik juga jangan sampai lalai dan lengah untuk terus mengawal kasus Ferdy Sambo”, katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: