Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga BBM Naik di Tangan Jokowi, Buruh Singgung Tangisan Puan Maharani di Era SBY: Kan Gila Gitu...

        Harga BBM Naik di Tangan Jokowi, Buruh Singgung Tangisan Puan Maharani di Era SBY: Kan Gila Gitu... Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Buruh mulai bergerak merespons kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), mengenai perkembangan yang ada, momen Ketua DPR RI yang saat itu masih menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Puan Maharani menitikkan air mata di Sidang Paripurna sebagai wujud protes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) disinggung oleh buruh. 

        Hal itu disampaikan Kordinator Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Guntoro ketika orasi di depan gerbang Gedung utama DPR/ DPD/ MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

        Puan Maharani kala itu 'menangis' menolak kenaikkan BBM oleh pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

        "Sekarang setelah menjadi ketua DPR apa yang dilakukan, apakah dia juga nangis terhadap kenaikan BBM yang sekarang," ucap Guntoro. 

        Baca Juga: Manuver Puan Maharani dan PDIP Nggak Bisa Dianggap Enteng untuk 2024: Suka atau Tidak, Mereka Memberi...

        Guntoro meminta agar Puan memberikan statement yang menurutnya kenaikan pertalite itu sangat tinggi dibandingkan dengan harga yang sebelumnya hingga 30 persen.

        "Kan gila gitu, dan dia nggak ada tanggepan keberpihakannya terhadap rakyat, hari ini kita kita cari apa statemennya dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat, apakah akan nangis-nangis lagi atau gimana," tandasnya.

        Selain itu Guntoro juga menyoroti, kenaikan BBM tidak hanya berdampak pada persoalan tersebut, tetapi juga terpengaruh sangat besar dengan kebutuhan pokok sehari-hari.

        "Tapi ini kan pasti berdampak kepada kebutuhan bahan pokok sehari-hari yang dikonsumsi seluruh masyarakat, khususnya pekerja atau buruh yang selama ini," paparnya 

        Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

        "Tahun kemarin upah minimumnya semua kabupaten tidak mengalami kenaikan. Adapun yang mengalami kenaikan itu upah minimum provinsi, itu besarannya juga gak jauh dari satu persen. Itu gak cukup buat biaya kehidupan sehari-hari," sambungnya.

        Diketahui selain Puan, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PDIP di Makassar, Sulawesi Selatan pada 27 Mei 2008 juga menolak kenaikkan BBM.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: