Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Internal Bergejolak, Arsul Sani: Jangan Dibayangkan PPP Pecah, Insya Allah Tidak!

        Internal Bergejolak, Arsul Sani: Jangan Dibayangkan PPP Pecah, Insya Allah Tidak! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gejolak internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memuncak di Mukernas Partai, hasil dari Mukernas tersebut adalah Suharso Monoarfa dinyatakan lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum.

        Mengenai hal ini, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani memastikan tidak ada perpecahan di internal PPP pasca pemberhentian Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP.

        "Jadi, jangan dibayangkan PPP pecah, PPP terbelah. Insya Allah tidak (pecah)," ucap Arsul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

        Baca Juga: Suharso Monoarfa Lengser Sebagai Ketua Umum, Arsul Sani Tegaskan Sikap PPP di KIB, Bakal Cabut?

        Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan, pencopotan Suharso itu sudah berdasarkan hasil dari diskusi panjang di internal partai yang memang diinginkan struktur partai di tingkat wilayah dan di tingkat cabang agar konsolidasi PPP benar-benar bisa ditingkatkan dan dimasifkan.

        "Barangkali teman-teman (PPP) dibawah itu menginginkan itu juga karena selama ini merasa kok survei PPP kok enggak meningkat, meskipun kerja-kerja konsolidasi itu sudah banyak dilakukan," terangnya.

        Selain itu Arsul juga memastikan, Mukernas ini bukan merupakan tindaklanjut dari adanya riak-riak di internal PPP dan ketegangan yang terjadi antara Majelis dan Mahkamah Partai dengan Suharso Monoarfa.

        Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

        "Tadi malam itu ya memang pulminasi dari keinginan ya karena yang hadir dari 34 pimpinan wilayah PPP se-Indonesia itu ada 30 kalaupun 4 itu tidak hadir bukan karena tidak mau tetapi gak dapat tiket pesawat," jelasnya.

        "Jadi itu kulminasi dari kesadaran, keinginan agar ada diferensiasi atau pemisahan fungsi-fungsi antara fungsi kepartaian yang dibutuhkan untuk meningkatkan konsolidasi dan memfokuskan kerja-kerja kepartaian dengan katakanlah fungsi yang diemban kader partai, pimpinan partai yang ada di pemerintahan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: