Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, di dalam mendesain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tentu Pemerintah melihat prediksi atau proyeksi yang dilakukan oleh lembaga internasional yang berkompetensi.
Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan, untuk Undang-Undang APBN tahun 2023, Pemerintah menggunakan asumsi harga minyak dunia berada di atas US$90 per barel.
Baca Juga: Tegas! Sri Mulyani Bantah Opini Subsidi BBM Dihilangkan
"Kita anggap itu relatif mencerminkan situasi sekarang, karena ada dua faktor yang menentukan harga, yaitu apakah ekonomi dunia masih akan tetap pulih dan tumbuh, karena dengan inflasi tinggi, kenaikan suku bunga kemungkinan ekonomi negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika kemungkinan akan mengalami resesi. Kalau perekonomiannya lemah, permintaan terhadap minyak akan menurun, dan ini berarti ada kemungkinan harga akan terkoreksi ke bawah," jelas Sri Mulyani dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, dipantau secara daring oleh tim Warta Ekonomi, Rabu (7/9/2022).
Namun, di sisi lain Pemerintah juga melihat bahwa perang antara Rusia dan Ukraina itu belum selesai. Dan tidak ada yang bisa memprediksi kapan perang tersebut selesai. Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh perang tersebut.
"Nah dua faktor yang akan sangat menentukan ini tentu berkompetisi," imbuhnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani masih menunggu hasil keputusan badan anggaran, terkait berapa jumlah alokasi subsidi yang akan diperkirakan, apakah mencukupi untuk tetap mendukung pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat. Diketahui, tahun 2023 harga minyak dunia diprediksi masih akan relatif cukup tinggi, dan dengan kurs yang sedang dalam proses pembahasan.
Baca Juga: ''The Real Puncak Komedi'', Puan Maharani Bersuka Cita Depan Demonstrasi Atas Kenaikan BBM
"Tentu, ini akan sangat ditentukan oleh perkembangan yang terjadi di perekonomian global," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar