Ragukan Hasil Tes Kebohongan Ferdy Sambo Cs, Irma Hutabarat: Tak Masuk Akal Pembunuh yang Bohong Tiba-tiba Jujur
Lima tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menjalani tes atau uji kebohongan untuk memperkuat bukti kasus tersebut. Menyikapi hal ini, Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat pesimis.
Ia tak yakik para tersangka tersebut bakal memberi keterangan jujur meskipun dihadapkan dengan alat pendeteksi kebohongan (lie detector).
"Sama sekali tidak menjamin," kata Irma kepada JPNN.com, Rabu (7/9/2022).
Irma menuding selama ini polisi melindungi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Karena itu, Irma mempertanyakan tes deteksi kebohongan para tersangka pembunuhan Brigadir J tersebut.
"Selama ini, kan, polisi melindungi Putri dan Sambo. Jadi, poligraf hari begini?" tanya Irma.
Irma menegaskan peristiwa di kediaman Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, penuh dengan manipulasi.
"Peristiwa Duren Tiga, kan, karang-karangan saja. Itu bohong dari awal," ujar Irma.
Irma tak yakin para tersangka pembunuhan berencana berkata jujur saat memberikan keterangan.
"Tak masuk akal pembunuh yang berbohong dan menghilangkan barang bukti, lalu mangkir tak mau ditahan, tiba-tiba jujur," pungkas Irma Hutabarat.
Sebelumnya, Tim Khusus (Timsus) Polri memeriksa lima tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J menggunakan alat lie detector atau tes poligraf. Kelima tersangka itu, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Baca Juga: Lie Detector Buktikan Bharada E Jujur, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jangan Keringetan!
Timsus juga memeriksa saksi Susi, asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri, dengan metode yang sama.
Dari keenam itu, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Susi telah menjalani tes poligraf. Polri juga telah menerima hasil tes poligraf Bharada Richard, Bripka Ricky, dan Kuat.
Direktur Tindak Pidana Umum Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi mengatakan hasil polygragh test tersebut menyatakan tiga tersangka itu jujur saat memberikan keterangan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Hanya saja, jenderal bintang satu itu tak menjawab saat ditanyai akurasi tes terhadap tiga tersangka tersebut apakah dijamin seratus persen.
Baca Juga: Tes dengan Lie Detector Tidak Efektif, Ferdy Sambo Punya Peluang Manipulasi Jawaban
Andi Rian hanya menjawab tes tersebut juga dilakukan untuk memperkaya alat bukti berkas perkara lima tersangka pembunuhan berencana itu, yang sebelumnya dikembalikan Kejaksaan Agung.
"Uji poligraf sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," tutur Andi Rian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: