Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bio Farma Berbagi Ilmu Bioteknologi dengan Negara OKI

        Bio Farma Berbagi Ilmu Bioteknologi dengan Negara OKI Kredit Foto: Bio Farma
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Indonesia sebagai salah satu anggota negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam pembuatan vaksin dan life science, akan membantu negara OKI untuk memiliki semangat kemandirian dalam penyediaan produksi vaksin untuk negara-negara Islam.

        Indonesia melalui Bio Farma, merupakan salah satu dari tujuh negara anggota OKI, yang memiliki produsen vaksin, namun hanya Indonesia, yang memiliki produk vaksin yang sudah mendapatkan dan memenuhi standar Pre-Qualification dari Badan Kesehatan Dunia (PQ-WHO).

        Baca Juga: Siap Produksi IndoVac, Bio Farma Ajukan Sertifikat Halal

        Selain dikenal dengan produk-produk yang sudah memiliki PQ WHO, di kalangan negara – negara OKI, Bio Farma dikenal sebagai produsen vaksin yang secara aktif memasok vaksin dan serum berkualitas tinggi, yang meliputi vaksin campak, polio, hepatitis B, dan vaksin pentavalent (Difteri, Tetanus, Pertussis, Haemophilus Influenzae Type B, dan Hepatitis B). Bio Farma memiliki reputasi internasional yang luar biasa berdasarkan produk yang dihasilkannya, yang memiliki keamanan, efikasi yang baik dan terjangkau.

        Oleh karena itu, Bio Farma yang memiliki kompetensi dalam bidang ilmu pengetahuan dalam bidang biotechnology dan life science, ditunjuk oleh COMSTECH menjadi pengajar untuk program COMSTECH OIC Fellowships for Research and Advanced Training yang diselenggarakan pada tanggal 5-18 September 2022.

        Standing Committee for Scientific and Technological Cooperation (COMSTECH) sendiri merupakan Komite Tetap untuk Kerjasama Ilmiah dan Teknologi yang merupakan salah satu dari  empat komite tetap Organisasi Kerjasama Islam untuk promosi dan kerjasama kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi di antara negara-negara anggota OKI.

        Negara-negara anggota OKI memiliki semangat dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, baik sebagai pemenuhan ilmu pengetahuan, maupun dalam memanfaatkan kekuatan alam untuk kemajuan manusia, termasuk dalam bidang Kesehatan khususnya vaksin.

        Baca Juga: Sukses Kembangkan Vaksin Covid-19, Menteri Erick Thohir Apresiasi Bio Farma

        Program Magang ini, diikuti oleh lima orang peserta yang berasal dari negara anggota OKI pada OIC Centre of Excellent di Bio Farma dalam rangka menindaklanjuti kerjasama COMSTECH dan Institusi Pemerintah RI sebagai bagian dari diplomasi kesehatan ditingkat global.

        Mewakili Board of Executives Bio Farma,M. Rahman Roestan  menyampaikan, merupakan suatu kehormatan besar bagi Bio Farma, untuk menyambut delegasi dari negara Mesir dan Pakistan, untuk berdiskusi dalam hal penelitian dan pengembangan, dan juga dalam produksi bioteknologi.

        “Kami menyadari bahwa negara-negara anggota OKI, memiliki tujuan yang sama, untuk mencapai ilmu pengetahuan tentang vaksin, penelitian dan pengembangan produk bioteknologi, dan juga produksi produk bioteknologi,"kata Rahman dalam keterangan resminya, Kamis (8/9/2022)

        Baca Juga: Bio Farma Perkuat Kolaborasi Pengembangan Produk Farmasi dan Alkes

        Menurutnya, selama pandemi Covid-19, Bio Farma mendapatkan  pembelajaran banyak hal, salah satunya adalah bahwa kita tidak dapat bergantung pada satu negara untuk memiliki vaksin dan obat-obatan untuk memerangi pandemi, karena  yang kita butuhkan untuk memperkuat kemitraan.

        “Kita perlu memperkuat kolaborasi dan  mendorong inovasi dalam tim. Kita akan berbagi pengalaman bagaimana kita membangun kemandirian. Karena itulah ketahanan akan jauh lebih penting, terutama di antara negara-negara anggota OKI”, ungkapnya

        Adapun, Senior Executive Vice President (SEVP) Produksi, Juliman yang ditunjuk selaku leader dalam program magang ini menuturkan, objek kegiatan akan berfokus di fasilitas Research & Developement dan  Produksi.

        Sedangkan, pelatihan yang diberikan terkait Quality Management System, Quality Control Management, Production Facility, Animal Facility, Development Vaccine from Research to Clinical Trials, dan Wet Lab.

        Dia menambahkan dalam kurun waktu dua minggu kedepan, peserta akan mendapatkan pembelajaran mengenai   beberapa materi diantaranya penelitian Virologi, pengembangan virus, perkembangan Biotechnology produk, serta pembuatan vaksin halal hingga pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin.

        Baca Juga: Erick Thohir Puji Dampak Positif Kolaborasi Bio Farma-Google Cloud

        "Selain mendapatkan pelatihan di Bio Farma, para peserta program ini akan mengunjungi Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran di Jatinangor,"pungkasnya (RAHMAT BANDUNG)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: