Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cara Membuat Brand Strategi ke Sosial Media Biar Makin Dikenal Banyak Orang

        Cara Membuat Brand Strategi ke Sosial Media Biar Makin Dikenal Banyak Orang Kredit Foto: Unsplash/William Hook
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setiap produk atau jasa yang sudah memiliki brand sendiri pastinya ingin lebih dikenal banyak orang. Terlebih melalui jagat maya yang bisa menjangkau hingga ke pelosok dunia. Oleh karena itu, diperlukan untuk membuat brand strategy yang diaplikasikan secara teratur ke sosial media. Harapannya, brand kita bisa lebih dikenal, dan lebih eye catching di mata customer.

        Bersama ahlinya, Laurensia Octavia, Founder at Go Digital Consultant yang sudah berkecimpung sebagai social media specialist selama 7 tahun, berikut ulasannya yang WE kutip dari RevoU!

        Brand Strategy

        Sebuah brand yang sudah memiliki nama, logo, slogan ataupun design, bukan berarti brand tersebut sudah menciptakan branding. Hal-hal itu dinamakan Brand Application, bukan branding suatu produk atau jasa.

        Baca Juga: Cara Membuat Customer Persona untuk Digital Marketing, Biar Bisnis Makin Moncer!

        Ini karena digital branding adalah sebuah proses untuk memberikan arti yang spesifik tentang brand/produk/jasa untuk membuat suatu pesan ke dalam kepala konsumen untuk menjadi top of mind melalui digital marketing platform.

        Produk atau jasa yang kita miliki harus sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa masalah yang dihadapi pelanggan untuk ditawarkan solusi dari produk atau jasa yang kita miliki. Sudut pandang branding, bisa fungsional atau emosional.

        Sebagai contoh, sebuah brand A menawarkan jika membeli produknya maka customer akan terlihat lebih gagah, ini namanya sudut pandang emosional. Sementara sudut pandang fungsional, misalnya ponsel B menawarkan fitur yang lebih canggih.

        Fase Branding

        1. Brand Rejection - ketika brand yang kita miliki ditolak oleh customer karena satu dan lain hal.
        2. Brand Non-Recognition - brand yang kita miliki belum dikenal.
        3. Brand Recognition - brand yang kita miliki mulai dikenal.
        4. Brand preference - dari beragam produk yang serupa dan beredar di pasaran, customer lebih memilih produk kita.
        5. Brand loyalty - pelanggan yang setia dengan sebuah brand karena keunggulan dan lain sebagainya.

        Keuntungan Digital Branding

        1. Meningkatkan pengakuan dan visibilitas
        2. Membangun kepercayaan pelanggan
        3. Menghasilkan potensial atau pelanggan baru
        4. Mendukung iklan atau promo yang dibuat

        Adapun cara membangun digital branding yaitu dengan membangun digital aset, menjadi seorang yang ahli pada produk atau jasa yang kita tawarkan, mampu memvisualisasikan konten yang menarik, serta membangun interaksi konten kepada audiens. Interaksi yang dilakukan pun harus secara mendalam dan intens agar pelanggan puas dengan pelayanan kita.

        Memiliki digital branding yang baik akan membuat pelanggan mudah mengontak kita melalui sosial media, website, dan lain sebagainya, sehingga produk atau jasa kita lebih mudah dikenal dan pelanggan dapat memberikan review atau membagikan pengalaman pelanggan ke sesama pengguna.

        5 Langkah Social Media Branding

        Covered Basic Functional

        Buatlah logo, isi profile, bio, deskripsi singkat, banner hingga profile picture. Pastikan elemen-elemen itu sudah terpampang di social media brand yang kita miliki.

        Visual Branding

        Segala sesuatu yang visual, lebih mudah untuk dilihat banyak orang, pilihlah warna tone yang menjadi ciri khas brand produk hingga tersampainya brand feeling kepada customer.

        Audience Persona

        Cari tahu terlebih dahulu target market yang cocok untuk produk kita hingga akhirnya dapat ditentukan audiens kita cocok dengan strategi seperti apa.

        Brand Tone of Voice

        Ini adalah cara bagaimana kita menyampaikan produk ke pelanggan, semi formal atau lebih santai, itu semua tergantung kepada target audiens kita.

        Different Socmed for Different Objectives

        Setiap sosial media yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda, misalnya Instagram untuk posting foto, atau WhatsApp untuk membagikan seminar atau talkshow.

        Setelah itu, dapat ditentukan Brand Value Proportions-nya berdasarkan Brand, Product dan Experience. Tujuan dari Brand Value Proportions ini adalah membangun citra brand yang positif berdasarkan produk yang bagus, dan pengalaman customer yang memuaskan.

        Selain itu, kita bisa membayangkan jika sebuah brand menjadi manusia, sifat-sifat apa yang mereka punya? Contohnya Harley Davidson, sifat-sifat yang dimiliki brand tersebut yakni cocok untuk laki-laki, gagah, tangguh, berkelas, dan lain sebagainya.

        Dalam membangun branding di sosial media, diperlukan elemen-elemen penting yang menggambarkan brand kita, seperti logo, gaya bahasa hingga cara pengetikkan, typografi, hingga warna brand. Nah, itu semua dapat menjadi brand guidelines dalam setiap membuat konten produk.

        Kemudian, untuk perencanaan brand di sosmed, perlu dibuat content strategy seperti content pillar, content calendar, editorial sampai key visual.

        Sebagai contoh, brand Emina memakai warna-warna pastel yang cerah sebagai tanda bahwa target audiens mereka adalah remaja. Itu berarti, dari brand guidelines hingga content strategy itulah yang sudah mereka atur sejak awal dalam pengemasan konten yang menarik remaja.

        Berikut video lengkapnya:

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: