Cara Membuat Customer Persona untuk Digital Marketing, Biar Bisnis Makin Moncer!
Customer persona adalah suatu cara untuk mengetahui karakterisik pelanggan yang biasa membeli produk kita. Selayaknya produk kosmetik yang biasa dibeli wanita, customer persona memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi untuk mendefinisikan karakteristik pelanggan karena dapat mengetahui secara detail keseharian mereka, hal-hal yang mereka sukai hingga mereka benci.
Untuk lebih lengkapnya, bersama Avin Pokardas, Founder at Idealights Creative Jakarta yang juga seorang pengusaha menjelaskan lebih lengkap dan detail mengenai customer persona melalui video YouTube bertajuk "How To Create A Customer Persona | RevoU Expert Sharing Series #35", berikut ulasannya!
Customer Persona
Customer persona adalah cara mengetahui pelanggan yang sebenarnya melalui analisis dan penelitian. Dengan customer persona, kita dapat memahami dan mengerti customer melalui informasi emosional seperti motivasi, penilaian terhadap brand dan jenis komunikasi seperti apa yang mereka sukai.
Customer persona yang juga dikenal sebagai buyer persona adalah penggambaran secara luas segmen audiens perusahaan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari penelitian pengguna dan analisis web. Data-data ini akan memberikan pandangan mengenai apa yang customer pikirkan dan lakukan dalam memilih sebuah brand yang sesuai dengan solusi atas permasalahan mereka.
Penggunaan customer persona juga dapat memberikan pandangan spesifik, perhatian dan kriteria yang dapat membuat customer memilih bisnis Anda, kompetitor atau lainnya.
Ketika Anda memahami customer Anda, Anda akan dapat dengan mudah melakukan pemasaran yang tepat sasaran, membuat produk yang tepat, serta menjaga customer untuk kembali lagi kepada Anda.
Lantas, bagaimana cara menemukan audiens Anda?
- Ketahui klien Anda dengan melakukan survey dan telepon mereka. Ajak komunikasi dan tanyakan kebutuhannya.
- Lihat kompetitor, perhatikan apa yang mereka lakukan.
- Fokus pada grup dan tanyakan soal produk Anda kepada suatu kelompok usia, gender dan lain sebagainya.
- Lakukan market research untuk melihat kondisi market dan membandingkannya berdasarkan segala bentuk situasi dan kondisi.
- Monitor komentar dan engagement di sosial media.
- Lakukan survey
- Pelajari kebiasaan pengguna
- Anthropological research yakni melakukan penelitian berdasarkan apa yang dilakukan manusia pada suatu kondisi, seperti pra-pandemi, saat pandemi, dan post-pandemi.
Customer persona dibutuhkan untuk meningkatkan performance marketing, social media, copywriting, storytelling, analytics, saat memulai sebuah bisnis, aplikasi, taman, restauran, airline experience, dan website.
Customer persona dilakukan dengan mencari tahu kebiasaan pengguna, apa yang mereka suka, apa yang mereka benci, apa yang mereka harapkan dari produk kita, masalah apa yang sedang mereka hadapi hingga solusi yang mereka harapkan.
Pada dasarnya, tidak ada aturan baku mengenai berapa jumlah customer persona dan seberapa sering dilakukan customer persona yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis, karena itu semua tergantung pada kebutuhan bisnis tersebut. Customer persona akan sangat membantu pada digital marketing untuk kebutuhan niche dan target audiens.
Video lengkapnya:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: