Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus memperkuat kerjasama dengan Kantor Kontra Terorisme Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT).
Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Boy Rafli Amar, bersama dengan Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, didampingi Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Bidang Kontra Terorisme PBB, H.E. Mr. Vladimir Voronkov, pada Jumat 9 September 2022.
Baca Juga: Bicara di Markas PBB, Kepala BNPT RI Tegaskan Komitmen Negara Lindungi Hak Korban Terorisme
Pertemuan dengan Voronkov dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja BNPT ke New York untuk menghadiri “The First United Nations Global Congress of Victims of Terrorism".
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT sempat berbincang mengenai rencana kunjungan UNOCT ke tanah air pada 29 November – 2 Desember 2022 untuk penguatan kerja sama internasional penanggulangan terorisme kedua lembaga.
UNOCT direncanakan berkunjung dalam rangka membahas serta mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan Pemerintah Indonesia dalam cakupan Global Programme on Vulnerable Targets Protection dengan K/L terkait di Indonesia.
"BNPT menyambut baik rencana kunjungan tersebut dan siap untuk mengkoordinasikan pertemuan UNOCT dengan K/L terkait," kata Kepala BNPT.
Baca Juga: BNPT Berharap Nilai Adat Budaya Persempit Ideologi Terorisme
BNPT dan UNOCT juga bakal membahas perkembangan Bali Work Plan 2019-2025. Bali Work Plan ini merupakan upaya Indonesia bersama seluruh negara ASEAN dalam menggandeng badan-badan internasional untuk membicarakan persoalan keamanan yang sangat mendasar berkaitan dengan violent extremism dan deradikalisasi.
UNOCT saat ini tengah menyiapkan sejumlah program yang bertujuan memperkuat implementasi Bali Work Plan 2019-2025, khususnya terkait dengan sarana untuk penuntutan, rehabilitasi, dan reintegrasi (PRR) dan pengembangan kapasitas.
Sebelumnya, pada 10-12 Mei 2022 lalu, BNPT diundang untuk menghadiri pertemuan tingkat Asia the National Focal Points (NFPs) Regional Forum for Asia and the Pacific on Global Programme on Security of Major Sporting Events and Promotion of Sport and its Values to Prevent Violent Extremism di Thailand.
Baca Juga: Akademisi: Meski Eskalasi Teror Turun, BNPT Perlu Lebih Berdayakan Seluruh Elemen Bangsa Perangi Terorisme
"Pada kesempatan tersebut Indonesia menyampaikan pengalaman serta praktik baik dalam menangani ancaman terorisme khususnya terkait kegiatan perhelatan olahraga, dan peran duta damai dalam pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan," kata Boy Rafli.
Sejauh ini, BNPT dan UNOCT jiga telah terlibat dalam berbagai kerjasama strategis penanggulangan terorisme, khususnya di tingkat nasional dan regional Asia Tenggara.
Beberapa program kerja sama yang telah berjalan dalam mendukung prioritas Pemerintah terkait terorisme, antara lain dalam hal perlindungan obyek vital; pencegahan dan perlindungan pekerja migran di Asia Tenggara dari kerentanan ekstremisme berbasis kekerasan; upaya memperkuat implementasi Bali Work Plan 2019-2025 dalam mempromosikan pencegahan dan penanggulangan violent extremism (P/CVE) di lingkup regional; serta dalam hal kerja sama teknis.
BNPT juga terus memperkuat peluang kerjasama dengan UNOCT melalui kerangka South-South Cooperation yang jadi salah satu fokus UNOCT.
Best practices bidang P/CVE dengan kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara, serta keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, dipandang dapat memberikan manfaat dalam memperkuat kerangka South-South Cooperation.
Baca Juga: BNPT Fokus Lakukan Empowering Seluruh Potensi Negara dalam Cegah Aksi Terorisme Tahun 2023
Oleh karena itu UNOCT ingin mengeksplorasi lebih lanjut peluang kerjasama CT/PCVE ini dengan BNPT, mengidentifikasi bentuk-bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh UNOCT kepada Pemerintah Indonesia, sejalan dengan prioritas di tingkat nasional, regional dan global dalam bidang penanggulangan terorisme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar