Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tetap Beretika dalam Mendigitalisasi Budaya

        Tetap Beretika dalam Mendigitalisasi Budaya Kredit Foto: Unsplash/ Artem Beliaikin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kemajuan teknologi informasi semakin masif. Netizen harus memanfaatkannya untuk digitalisasi budaya, sehingga kebudayaan Indonesia yang beragam semakin dikenal internasional.

        Korwil Mafindo, Astin Mey mengatakan, individu tetap harus menjaga etika ketika mendigitalisasi budaya. Semua proses harus dilakukan setelah mendapatkan izin.

        Baca Juga: Dua Kunci Penerapan Digitalisasi dan Teknologi, Simak!

        "Tetap ada etikanya, kita harus izin dulu. kita bisa melakukan pendekatan yang sabar," kata Astin saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (12/9/2022).

        Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang beragam. Budaya-budaya ini tentunya layak diperkenalkan ke khalayak luas bahkan internasional. Namun, beberapa masyarakat di daerah masih menolak keberadaan teknologi.

        Baca Juga: Digitalisasi Budaya, Peluang Besar Kenalkan Kekayaan Indonesia

        Misal budaya Badui, tidak semua alat digital boleh masuk. Astin mengingatkan, individu tidak boleh bikin video sembunyi-sembunyi, karena tetap harus beretika dan memiliki izin.

        "Bisa kolaborasi dengan pihak desa, pemerintah desa, dan dinas pariwisata untuk melakukan pendekatan ke kelompok tersebut. Jangan paksakan, kita harus izin," kata Astin.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Digitalisasi Budaya Jadi Peluang Mewujudkan Kreativitas

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Korwil Mafindo, Astin Mey. Kemudian VP-Head of Marketing East Java Bali Nusra, PT Indosat Tbk, Heny Tri P., SE, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco.

        Baca Juga: 2023, Pemerintah Targetkan Digitalisasi Buku Pertanahan Diterapkan

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: