Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dunia Berubah, Saatnya Optimalkan Digitalisasi untuk Perbaikan Taraf Hidup

        Dunia Berubah, Saatnya Optimalkan Digitalisasi untuk Perbaikan Taraf Hidup Kredit Foto: Unsplash/Myriam Jessier
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi informasi, pengguna internet menurut HootSuit dan We Are Social kini bahkan sudah mencapai 204.7 juta atau 73,7 persen dari total populasi penduduk. 

        "Optimalisasi budaya menjadi hal yang tidak bisa dibendung karena dari budaya muncul aspek-aspek ekonomi dan kapital yang penting sekali di masyarakat," ujar Sekjen ASPIKOM dan Pegiat Media Literasi UMM, Muhammad Himawan Sutanto, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Jumat (16/9/2022). 

        Baca Juga: Digitalisasi Memunculkan Standar Etika Baru dalam Berjejaring

        Terkait kondisi digitalisasi, terdapat berbagai tantangan yang harus masyarakat hadapi seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan. Akhir-akhir ini justru media digital menjadi panggung budaya asing misalnya dengan K-Pop.

        Hampir banyak yang kini justru lebih senang menonton drama Korea dibanding kebudayaan negeri sendiri. Padahal kekayaan dan keragaman Indonesia tak kalah menarik. Minimnya pemahaman akan hak digital juga menjadi tantangan. 

        Baca Juga: Saatnya UMKM Digitalisasi, Manfaatkan Marketplace Guna Dongkrak Penjualan!

        Belum lagi kebebasan berekspresi yang kebablasan bisa mengacu pada komentar atau unggahan yang kurang menghargai pengguna internet lainnya. Serta hilangnya batas-batas berekspresi dan pelanggaran akan hak cipta karya intelektual di dunia digital. 

        Akan tetapi, berbicara mengenai dampak positif digitalisasi, maka akan mengarah potensi ekonomi digital. Di mana kini marketplace yang diibaratkan seperti sebuah dapat mendatangkan banyak kesempatan dan peluang meningkatkan taraf hidup orang banyak. Era ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi.

        Pengguna digital dapat mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.

        Adapun, merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Baca Juga: Cyber Crime Makin Canggih, Waspadai Modus Penipuan Digital!

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

        Baca Juga: Perlunya Menjadi Keluarga yang Terliterasi Digital 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo dan Sekjen ASPIKOM dan Pegiat Media Literasi UMM, Muhammad Himawan Sutanto, serta Relawan TIK Tulungagung, Khotibul Umam, serta Relawan TIK Tulungagung, Subaweh. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: