Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Jangan Geger, Rusia Punya 25 Juta Spesialis Tempur untuk Mobilisasi'

        'Jangan Geger, Rusia Punya 25 Juta Spesialis Tempur untuk Mobilisasi' Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Mikhail Klimentyev
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan rencana mobilisasi parsial, sebagai tindak lanjut atas ancaman Barat yang kian nyata, dalam konflik Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari.

        Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, mobilisasi dilakukan untuk memastikan kontrol yang tepat atas wilayah Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang sudah dibebaskan. Serta sebagian wilayah Zaporozhye dan Kherson.

        Baca Juga: Hangat, Momen Menlu Retno dan Menlu Rusia Bahas Pertemuan Jokowi dan Putin

        "Kami akan memanggil 300 ribu orang, atau 1 persen dari potensi mobilisasi, untuk dinas militer," kata Shoigu, melalui saluran TV Rossiya-24 seperti dikutip Kantor Berita Rusia TASS, Rabu (21/9/2022).

        Mobilisasi akan menyasar mereka yang telah bertugas di ketentaraan. Terutama, yang memiliki pengalaman tempur dan spesialisasi militer. Mahasiswa dikecualikan.

        "Di Rusia, ada 25 juta pria dengan keahlian seperti itu," imbuh Shoigu.

        Dalam mobilisasi parsial pertama dalam sejarah Rusia baru-baru ini, pemerintahan Putin tak punya rencana untuk mengirim pasukan cadangan ke zona operasi di Ukraina. Mereka akan ditugaskan di wilayah teritori Rusia.

        Karyawan kompleks industri militer, dipastikan mendapat penangguhan mobilisasi. Selain itu, juga ada warga negara tertentu lainnya, yang berhak atas penangguhan tersebut. Dengan prosedur yang ditentukan oleh pemerintah.

        Jumlah wajib militer dan jangka waktu wajib militer dari masing-masing wilayah tertentu, akan ditentukan oleh Kementerian Pertahanan.

        Semua yang dimobilisasi akan menjalani pelatihan tambahan sebelum dikirim ke zona operasi militer. Mereka akan mendapat jaminan dan hak yang sama, selayaknya prajurit yang telah ditugaskan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: