Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinilai Cuma Jadi Lawan Ahok dan Jokowi, Kinerja Anies Baswedan Tak Memuaskan: Hanya Ubah Istilah...

        Dinilai Cuma Jadi Lawan Ahok dan Jokowi, Kinerja Anies Baswedan Tak Memuaskan: Hanya Ubah Istilah... Kredit Foto: Martyasari Rizky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Temuan survei Nusantara Strategic Netwok (NSN) terkait kepuasan masyarakat akan kinerja Anies Baswedan sangat mengejutkan.

        Pasalnya, hasil survei tersebut menunjukkan tingkat kepuasan sedang dalam tingkat terendah, yakni  30,3%.

        Baca Juga: Mas Anies Baswedan Mohon Buka Kuping Lebar-lebar! Sebut Jokowi, NasDem Nggak Bakal Main-main: Jika Tidak Melanjutkan, Saya Pastikan...

        Jika dilihat dalam setahun terakhir, kepuasan publik terhadap Anies tidak pernah menembus 40 persen. Sementara itu sebanyak 58,8 persen merasa tidak puas, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,9 persen.

        “Menjelang lengser dari jabatan gubernur, tingkat kepuasan publik DKI Jakarta terhadap Anies berada pada titik terendah, setelah setahun terakhir selalu berada di bawah 40 persen,” kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta pada Sabtu (24/9).

        Menurut Riandi, buruknya persepsi publik terhadap Anies tidak lepas dari berbagai kontroversi yang muncul dari kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Publik tidak melihat keseriusan Anies dalam membangun Jakarta dan merealisasikan janji-janji politiknya.

        “Yang dilakukan Anies hanya mengubah nama-nama jalan dan mengganti istilah, tanpa ada hal-hal yang lebih substantif,” tandas Riandi. Anies mengganti puluhan nama jalan di ibukota dengan nama-nama tokoh Betawi.

        Baca Juga: Singgung Lurah Pungli, PSI Nggak Kendor 'Senggol' Anies Baswedan! Analisis Refly Harun Tajam: Anies Tidak Sebodoh Itu!

        Sementara itu tidak banyak pembangunan infrastruktur yang menonjol yang dilakukan Anies. Banyak dari proyek-proyek infrastruktur di Jakarta dan sekitarnya dibangun oleh pemerintah pusat atau kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan pusat.

        “Yang ditonjolkan Anies adalah pembangunan kembali kampung-kampung yang sebelumnya digusur pada masa Ahok, seperti korban gusuran di Bukit Duri,” lanjut Riandi.

        Pada faktanya warga tetap direlokasi ke rumah susun, seperti yang pernah dilakukan Ahok. Anies mengganti sejumlah istilah seperti rumah sakit menjadi rumah sehat, ulang tahun menjadi Jakarta Hajatan, hingga mengembalikan nama Batavia di kawasan Kota Tua.

        Baca Juga: Hitung-hitungan Ade Armando Jeli, Anies Baswedan Diyakini Bakal Jadi Presiden!

        “Kontroversi membuat Anies sering diperbincangkan, tetapi dengan sentimen yang negatif,” jelas Riandi.

        Pembangunan fisik yang digaungkan oleh Anies lebih berupa proyek mercusuar yaitu sirkuit balap Formula E dan stadion internasional Jakarta (JIS). terlalu kental akan nuansa politik.

        Tanpa prestasi yang bisa menuai kepuasan publik, Anies berencana maju ke pentas politik nasional.

        “Anies memainkan politik oposisional untuk menjadi magnet bagi berbagai kekuatan politik yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi periode kedua,” pungkas Riandi.

        Baca Juga: Mohon Maaf, Pengamat Bicara Fakta, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Dibukakan Mata Selebar-lebarnya

        Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 11-15 September 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: