Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ungkap Omongan SBY, Loyalis AHY Senggol Puan Maharani, Anak Buah Megawati Balas Serangan: Mungkin...

        Ungkap Omongan SBY, Loyalis AHY Senggol Puan Maharani, Anak Buah Megawati Balas Serangan: Mungkin... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDI Perjuangan , Junimart Girsang ikut memberikan pernyataan menohok kepada  Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief.

        Hal ini menyusul beredarnya sebuah video berisi pernyataan dari salah satu anak buah dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut, mengatakan Puan Maharani akan menang karena semua lawannya akan ditangkap-tangkapi oleh penegak hukum.

        Baca Juga: Loyalis Megawati Tahan Diri, Ekspresi Puan Maharani Bagikan Kaos Disoroti: Gimana Mau Merakyat...

        "Ybs (yang bersangkutan/Andi Arief) belum atau salah minum obat?" kata Junimart saat dikonfirmasi, Senin (26/9/2022).

        Menurutnya, justru apa yang disampaikan Andi dalam video tersebut kemungkinan terjadi pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

        "Dan mungkin di zamannya Demokrat terjadi ya," tuturnya singkat.

        Saat ditanya lebih lanjut, Junimart belum memberikan jawabannya. Begitu pun dengan jajaran politisi PDIP lainnya.

        Sebelumnya, sebuah video berdurasi 1 menit 51 detik yang memuat pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief beredar di media sosial dan kalangan awak media. Dalam video yang beredar itu Andi berbicara soal dinamika perpolitikan jelang Pilpres 2024.

        Dilihat Suara.com dari video tersebut tampak Andi sedang duduk berbicara dengan mengenakan pakaian biru muda di wawancarai seseorang. Video itu berlabel kalimat "Jiwa Demokrat".

        Andi dalam video itu awalnya berbicara soal adanya dugaan penggunaan penegak hukum untuk urusan politik. Namun, Andi tak mendetail soal pemanfaatan penegak hukum tersebut kapan dilakukan.

        "Jadi arah ke sana, memanfaatkan aparat penegak hukum, sangat mungkin bisa terjadi," kata Andi dalam video yang beredar dilihat Senin (26/9/2022).

        Baca Juga: Bawa SBY, Pernyataan Loyalis AHY Dinilai Bukan Cuma Fitnah Jokowi, Tokoh Muhammadiyah: Saya Kira...

        Tak sampai di situ Andi kemudian menyinggung soal peluang Ketua DPP PDIP Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, semua pihak sebenarnya berani saja menghadapi Puan dalam Pilpres.

        Pasalnya, kata Andi, semua pihak merada yakin bakal menang jika melawan Puan dalam Pilpres. Namun, menurutnya, keberanian semua pihak itu akan urung terjadi, jika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.

        "Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja," tuturnya.

        Baca Juga: Loyalis AHY Nilai Puan Maharani Akan Menang Lewat Jalan Kotor, Anak Buah Megawati Murka: Halunya...

        Kemudian, Andi juga menyinggung soal informasi yang diperoleh Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY soal adanya pemaksaan agar Pilpres diikuti hanya dua pasangan calon.

        "Dia (SBY) sudah mendengar langsung, skenario dua pasang, lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi.

        "'Kenapa dua calon pak Presiden? Kan ada Anies ada Ganjar' 'O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara'," tutur Andi.

        Lebih lanjut, Andi dalam video juga mengatakan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan akan masuk bui jika tidak mau mengikuti skenario kecurangan Pemilu tersebut. Termasuk parpol-parpol lain jika tak nurut juga akan bernasib sama.

        "Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau enggak nurut, tinggal masuk penjara saja itu," katanya dalam video yang beredar.

        Adapun saat dikonfirmasi langsung oleh wartawan Andi meminta video tersebut agar tak dikutip.

        Ia juga turut mencuit soal video beredar tersebut. Menurutnya video itu hanya ditujukan untuk pihak internal. Ia juga khawatir jika dikutip ada beberapa bagian dipotong dan akhirnya menimbulkan salah paham.

        Baca Juga: Buka Isu Penjegalan AHY, Pernyataan SBY Malah Jadi Bumerang: Dia Jadi Kelihatan Lemah...

        "Sehubungan dengan beredarnya video wawancara saya, mohon untuk tidak dikutip. Pertama, itu buat internal. Kedua, ada beberapa bagian yang dipotong dan bisa membuat salah paham," cuit Andi Arief dalam Twitternya, Senin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: