Swedia: Kami Selidiki Plot Jahat di Balik Kebocoran Pipa Gas Rusia
Polisi di Swedia telah meluncurkan penyelidikan awal terhadap kemungkinan serangan sabotase pada pipa Nord Stream 1 dan 2 Rusia, setelah beberapa kebocoran besar dilaporkan menyusul hilangnya tekanan secara tiba-tiba pada tiga jalur jaringan pada Senin (26/9/2022).
"Kami telah membuat laporan dan klasifikasi kejahatan adalah sabotase berat," kata juru bicara kepolisian nasional pada Selasa (27/9/2022), menurut Reuters.
Baca Juga: Ngeri! Ilmuwan Denmark dan Swedia Deteksi Hal Ganjil dalam Ledakan Bawah Air Pipa Nord Stream
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan “tidak ada pilihan yang dapat dikesampingkan” ketika menentukan bagaimana jaringan pipa di jaringan gas Laut Baltik rusak.
Harian Jerman Tagesspiegel juga melaporkan pada hari Selasa bahwa Berlin mencurigai kebocoran itu sebagai hasil dari "serangan yang ditargetkan."
Kecurigaan sabotase tumbuh setelah para ilmuwan di Denmark dan Swedia mengatakan mereka mencatat ledakan bawah air di dekat jaringan pipa pada Senin.
“Tidak ada keraguan bahwa ini adalah ledakan,” seismolog Bjorn Lund dari Pusat Seismologi Nasional Swedia (SNSN) mengatakan kepada penyiar publik SVT pada Selasa.
Sementara itu, seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa Washington tidak akan berspekulasi tentang penyebab kerusakan, tetapi "siap memberikan dukungan" ke Eropa dalam menyelidiki insiden tersebut.
Jalur pipa Nord Stream 1 selesai pada tahun 2011, dengan konstruksi di Nord Stream 2 dimulai pada tahun 2018. Tekanan politik dan sanksi AS menyebabkan banyak penundaan sebelum jalur yang lebih baru selesai pada tahun 2021, meskipun tidak pernah benar-benar online.
Pemerintah Jerman menunda sertifikasi Nord Stream 2 dua hari sebelum Rusia memulai serangan militernya di Ukraina pada akhir Februari dan sejak itu menolak untuk membukanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto