'Anies Baswedan Nggak Bakal Benar Jadi Presiden Gegara Banyak Kadrun', Pertanyaan Refly Harun Tajam: Sekarang Dipimpin Jokowi Sudah Benar?
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun merespons perihal anggapan sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gak akan bisa benar jadi Presiden karena banyak kadrun.
Hal ini terjadi saat Refly yang seperti biasa memberikan analisisnya mengenai perkembangan politik di channel Youtubenya, di mana ada komentar yang mengatakan hal demikian.
“Anies banyak kadrunnya nggak bakal bener, yakin siap pilih Anies?” tulis penontonnya dalam siaran live Refly dengan judul “LIVE! CATAT TANGGALNYA: 10 NOVEMBER 2022 DEKLARASI ANIES SEBAGAI CAPRES NASDEM-DEMOKRAT-PKS!”
Refly merespons tudingan miring terhadap Anies tersebut dengan mempertanyakan apakah saat ini di kepemimpinan Presiden Jokowi bangsa ini lebih baik.
“Pertanyaannya adalah sekarang benar atau nggak? This is the objective question, menurut Anda selama diperintah Jokowi, Indonesia benar atau nggak? Ujar Refly dikutip Jumat (30/9/22).
Refly juga mengaku akan menilai secara objektif terkait kepemimpinan Jokowi sebagai presiden.
Ia bahkan blak-blakan menyebut dari Infrastruktur, peran Jokowi tidak bisa dikesampingkan. Hal itu diapresiasi Refly karena sudah merasakan sendiri dampak dari adanya infrastruktur yang gencar dibangun Jokowi.
“Kita jujur saja, begitu saya pulang ke Palembang senang karena ada jalan tol,” jelas Refly.
Meski demikian, menurut Refly dalam hal lain masih banyak yang harus dikritisi terkait kepemimpinan Jokowi.
Salah satu yang Refly sebut adalah soal ekonomi yang ia nilai semakin buruk.
“Tapi kalau kita lihat kehidupan ekonomi kita, ya kita miris lah karena ekonomi kita justru tambah nyungsep secara umum,” ujarnya.
Refly juga untuk melihat masalah ekonomi ini jangan melihat pada orang-orang atau elite-elite tertentu yang pasti akan terus berdebat mengenai baik buruknya ekonomi Indonesia saat ini, terlebih para pejabat yang memang dekat dengan kekuasaan.
“Jangan lihat orang per orang kalau elite-elite seperti saya dan elite yang ada berdebat sampai mati pun mereka nggak akan merasa susah, apalagi elite yang dekat dengan istana. Diberikan jabatan di komisarais pertamina dan telkom yang pendapatannya Rp1 miliyar perbulan, ya mau berdebat apapun mereka akan menagatakan ya masa paling nikmat adalah pemerintahan Jokowi,” jelasnya.
Karenanya Refly mengajak untuk melihat nasib masyarakat banyak bukan pribadi saja.
“Kalau kita mau mengukur, ukurlah dari prespektif masyarakat kecil jangan dari kesenangan pribadi,” tegas Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: