Siaga, Pasukan Israel Nyalakan Lampu Hijau Penggunaan Drone Pembunuh di Tepi Barat
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyetujui penggunaan pesawat tak berawak (drone) untuk membunuh tersangka teroris Palestina di Tepi Barat, Jerusalem Post melaporkan pada Kamis (29/9/2022).
Perintah itu datang setelah serangan Israel yang kejam sehari sebelumnya, dan ketika IDF semakin mengandalkan robot untuk mengawasi wilayah Palestina.
Baca Juga: Fantastis! Negara Arab Ini Borong Senjata Pertahanan Udara Top Israel
Menurut surat kabar itu, komandan IDF akan diizinkan menggunakan pesawat tak berawak "untuk melakukan serangan jika orang-orang bersenjata diidentifikasi sebagai ancaman yang akan segera terjadi pada pasukan mereka."
Pejabat senior membahas perubahan doktrinal pada Rabu (28/9/2022), lanjut laporan itu, dengan Kepala Staf Jenderal Aviv Kohavi menandatangani perintah tersebut.
Israel telah menggunakan drone Hermes 450 Elbit untuk melakukan pembunuhan yang ditargetkan di Gaza sejak 2008.
Drone ini telah diproduksi sejak akhir 1990-an, tetapi sulit untuk membuat laporan lengkap tentang penggunaannya, karena sensor militer Israel telah melarang laporan penggunaannya sampai awal tahun ini.
Drone tidak pernah digunakan secara ofensif di Tepi Barat, setidaknya menurut IDF. Namun, keputusan untuk mengubah kebijakan ini muncul setelah empat warga Palestina tewas dan 44 lainnya terluka dalam serangan di sebuah kamp pengungsi di Jenin pada Rabu (28/9/2022) pagi.
Namun, IDF sedang mempertimbangkan pembunuhan lampu hijau sejak Mei, ketika komando kontra-teror Israel tewas dalam operasi serupa di Jenin, menurut Jerusalem Post.
Serangan Rabu ditujukan untuk menangkap saudara laki-laki Raad Hazem, yang membunuh tiga warga sipil Israel di Tel Aviv pada bulan April.
Serangan semacam itu, yang tampaknya terorganisir dan dilakukan dari Jenin, telah memicu kekhawatiran bahwa IDF akan segera melakukan operasi militer skala besar di Tepi Barat.
Sementara “tidak ada yang tertarik meluncurkan operasi skala besar,” Menteri Dalam Negeri Omer Bar mengatakan dalam sebuah wawancara radio pada hari Kamis, “itu bisa terjadi.”
Untuk saat ini, Israel berharap drone dan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh dapat menjaga pasukannya dari bahaya di Tepi Barat.
IDF baru-baru ini memasang menara senjata jarak jauh di daerah berpenduduk padat di Hebron, setelah dilaporkan menyebarkan teknologi pengenalan wajah di wilayah Palestina tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: