Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penuh Prestasi, Pengamat Politik Pertanyakan Kenapa Mahfud MD Tak Masuk Bursa Pilpres 2024

        Penuh Prestasi, Pengamat Politik Pertanyakan Kenapa Mahfud MD Tak Masuk Bursa Pilpres 2024 Kredit Foto: Kemenko Polhukam
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik yang juga cendikiawan muslim, Abdillah Toha kagum dengan keberanian dan prestasi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kerap muncul membongkar beberapa kasus besar yang ada saat ini.

        Sayangnya, Mahfud belum masuk dalam bursa Pilpres 2024. Khususnya menjadi kandidat kuat calon presiden (capres).

        Padahal, menurutnya sosok Mahfud amat layak diperhitungkan. Salah satu kader partai PAN ini bahkan heran mengapa belum ada partai politik yang menyebut nama Mahfud sebagai calon pemimpin.

        Baca Juga: Sabet Penghargaan, Mahfud MD: Saya Lakukan Hal Biasa di Masyarakat yang Tidak Biasa

        “Kenapa ya nama Moh Mahfud MD sejauh ini tidak ada partai politik yang menyebutnya sebagai potensial capres 2024?” ujar Abdillah Toha.

        Abdillah Toha lantas menyentil partai politik yang belum melirik sosok Mahfud MD. Padahal, parpol harusnya memilih sosok yang dibutuhkan oleh bangsa ini.

        Baca Juga: Akhirnya Lengkap, Mahfud MD Sebut Berkas Kasus Ferdy Sambo Cs Siap Disidangkan

        Diketahui Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini memang tercatat telah berhasil membongkar sejumlah kasus korupsi besar.

        Di antaranya, kasus korupsi Asabri, kasus korupsi Satelit di Kemhan, memburu obligor BLBI, membongkar kasus Ferdy Sambo, mengawal kasus korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe, hingga kasus korupsi yang melibatkan Hakim Agung.

        “Apa partai pada takut semua mengangkat orang bersih dan tegas seperti beliau?” tanya Abdillah Toha.

        Kicauan Abdillah Toha diamini warganet. Netizen menilai, parpol memang tak butuh sosok bersih dan tegas seperti Mahfud MD. 

        Sebelum Abdillah Toha, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga menilai Mahfud sosok yang pemberani dan tak takut berkata jujur. Mahfud, kata Khofifah, tak dapat dikendalikan saat mengungkapkan kebenaran.

        Baca Juga: Mahfud MD Tak Pernah Terdengar dalam Kemungkinan Capres Pemilu 2024, PAN: Pada Takut Angkat Orang Bersih

        Hal ini disampaikan Khofifah, saat memberi sambutan pada Musyawarah Besar II Alumni dan Simpatisan Syaichona Moh. Cholil (Mubes II Asschol) di Pondok Pesantren Syaihona Cholil, Bangkalan, Minggu (25/9).

        “Dulu di zaman Gus Dur, Pak Mahfud MD ini dikenal seperti peluru tak terkendali. Tak ada yang bisa mengendalikan beliau, sampai sekarang sepertinya,” ucap Khofifah.

        Baca Juga: Tegas! Karena Hal ini, Natalius Pigai Sebut Mahfud MD Intervensi Kasus Lukas Enembe

        Dalam Mubes II Asschol ini, Khofifah juga menjelaskan, kelas Mahfud sebetulnya adalah masyayikh. Pantas dipanggil kiai. Tapi, Mahfud lebih suka dipanggil nama saja.

        “Beliau sebetulnya kelasnya masyayikh, kiai. Tapi seperti halnya Pak Alwi Shihab, Pak Nasaruddin Umar, juga Pak Quraish Shihab. Beliau seorang guru besar, seorang kiai, tapi lebih senang dipanggil namanya. Itulah sosok almukarrom Bapak Profesor Dr. KH Mohammad Mahfud MD,” ungkap Khofifah, yang juga dikenal sebagai sahabat dekat Mahfud.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: