Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Mau Kalah dengan Golkar, PAN Juga Berikan Karpet Merah Jelang Pilpres 2024 untuk Ridwan Kamil

        Tak Mau Kalah dengan Golkar, PAN Juga Berikan Karpet Merah Jelang Pilpres 2024 untuk Ridwan Kamil Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemdaprov Jabar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil nampaknya sedang menjadi rebutan beberapa parpol usai mengemukakan niatnya akan masuk Parpol jelang Pilpres 2024

        Sebab niatnya ini berhasil ditangkap oleh Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Dua sekutu dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu siap memberikan Kang Emil karpet merah. 

        Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (SIGMA) Hendra Setyawan memaklumi, orang nomor satu di Jawa Barat itu menjadi rebutan parpol menuju Pemilu 2024. Salah satu alasannya, Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil, merupakan pimpinan wilayah dengan lumbung suara terbesar secara nasional.

        Baca Juga: Lembaga Survei Sebut Duet Prabowo Subianto-Erick Thohir Punya Kekuatan Besar Jika Terwujud dalam Pilpres 2024

        “Saat ini, siapapun figur yang masuk dalam 5-10 besar lembaga survei akan dilobi parpol,” ujar Hendra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Hendra menganalisa, meski Kang Emil masuk papan tengah di bursa Pilpres 2024, tetap menarik perhatian karena bukan dari kalangan parpol. Artinya, dia diharapkan bisa mendongkrak elektabilitas partai di Jawa Barat.

        Mantan aktivis 98 itu menganalisa, sejauh ini sudah ada dua partai yang kelihatan ambisinya menggaet Kang Emil. Yaitu, Golkar dan PAN. Harapannya jelas, Kang Emil dianggap bisa menjadi magnet pemilih dan daya tawar parpol untuk Pilpres 2024.

        Baca Juga: Dikabarkan Duet Bareng AHY di Pilpres 2024, Respons Anies Gak Disangka-Sangka!

        Menariknya, kata Hendra, dampak yang diberikan Kang Emil terhadap partai ini beragam.

        “Untuk Kang Emil, jika dibandingkan PAN atau Golkar tentunya tidak bisa disamakan. Karena Golkar partai yang selalu ada di tiga besar di setiap Pemilu dan PAN partai tengah,” katanya.

        Namun, Kang Emil bisa menjadi pendongkrak elektabilitas jika akhirnya merapat ke PAN. Asumsinya, Kang Emil akan mendapatkan ruang yang lebih maksimal jika bergabung dengan partai pimpinan Zulkifli Hasan itu. Misalnya, menjadikannya capres atau cawapres alternatif.

        Baca Juga: Tak Mungkin Gabungkan Air dengan Minyak, Ferdinand: PDIP Perlu Usung Anies Baswedan demi Pilpres 2024 Cuma Lawakan!

        “Jika di Golkar, karena partai besar dan banyak kader potensial, posisinya tidak signifikan mengubah keadaan,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: