Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bikin Klarifikasi Setelah Videonya Tentang Tragedi Kanjuruhan Viral, Ade Armando Tetap Bela Tindakan Polisi

        Bikin Klarifikasi Setelah Videonya Tentang Tragedi Kanjuruhan Viral, Ade Armando Tetap Bela Tindakan Polisi Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Ade Armando membuat klarifikasi usai menimbulkan kontroversi atas pernyataannya yang mengatakan tragedi Kanjuruhan terjadi karena Aremania tidak bisa menahan diri.

        Polisi dalam hal ini menurut Ade hanya berusaha menjalankan kewajibannya. Menurutnya mengingat di lapangan masih ada para pemain dan official Arema para pemain Persebaya juga sudah mulai diserang oleh para suporter, kata dia.

        “Polisi harus menertibkan keadaan karena itu kewajiban mereka adalah mengusir para suporter itu kembali ke tempat duduk mereka,” jelasnya melalui Cokro TV.

        Baca Juga: Aremania Dibela Suporter FC Bayern Munchen Usai Tragedi Kanjuruhan, Yan Harahap Sebut Presiden Harus Segera Evaluasi

        “Menurut saya, bisa dipahami kalau polisi kali ini akhirnya menggunakan gas air mata. Penggunaan gas air mata adalah sebuah prosedur yang wajar dilakukan polisi. Tapi itu tidak dilakukan sembarangan,” tambahnya.

        Ia mengakui gas air mata itu akhirnya membuat panik banyak suporter yang sebenarnya tidak terlibat dalam penyerbuan ke lapangan. Tapi dia tidak melihat itu dilakukan oleh Polisi sebagai cara represif mereka apalagi melanggar HAM. 

        “Dalam pandangan saya, kalau kita semua sadar bahwa sebenarnya pangkal masalah ada pada perilaku sebagian suporter yang beringas jawabannya adalah mendidik suporter sepak bola Indonesia,” jelasnya.

        Baca Juga: Update Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Jadi 131 Orang

        Ia juga menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi pada malam itu.

        “Ada 42.000 suporter Arema hanya sekitar 3000 yang katanya menyerbu ke lapangan,buat saya pangkal masalah ada pada 3000 orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan,” kata Ade. 

        Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Diberikan Santunan Rp50 Juta oleh Presiden Jokowi

        “Itu artinya hanya sebagian sangat kecil. Saya merasa gara-gara kelakuan sebagian kecil suporter tersebutlah ada 125 orang Aremania yang tewas,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: