Nasib Nasdem Setelah Deklarasikan Anies Baswedan: Bukannya Untung Malah Buntung?
Nampaknya Partai Nasional Demokrat (Nasdem) harus lebih bersabar dan lebih giat menyusun strategi menjelang Pilpres 2024 mendatang.
Karena sejak mencapreskan Anies Baswedan, Nasdem harus menelan pil pahit elektabilitas NasDem di Indonesia Timur justru turun drastis. Sedangkan di Indonesia Barat, suara NasDem memang naik, tapi tidak signifikan.
Ini terlihat dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dimana dukungan pada NasDem di Indonesia Timur mengalami penurunan signifikan. Dari 10,8 persen pada Mei 2021 menjadi 3,9 persen pada Agustus 2022.
Di saat yang sama, dukungan pada NasDem di Indonesia Barat, yang merupakan basis pendukung Anies, belum mengalami kenaikan berarti. Contohnya di Jawa Barat, elektabilitas NasDem naik sedikit, dari 0,4 persen menjadi 1,7 persen.
Dari sisi agama, pada pemilih non-Muslim, dukungan kepada NasDem dari Mei 2021 ke Agustus 2022 menurun dari 6,8 persen menjadi 2,5 persen. Sementara dukungan pada pemilih Muslim belum banyak berubah, dari 3,3 persen menjadi 3,7 persen.
"Suara NasDem di Indonesia bagian Timur dan dari kelompok pemilih non-Muslim mengalami penurunan. Sementara hingga Agustus 2022 belum terlihat ada penguatan dukungan yang signifikan untuk NasDem dari Indonesia bagian Barat dan kelompok pemilih Muslim,” ucap Deni.
Dari sisi kandidat capres, dukungan pada dari pemilih Anies ke NasDem naik cukup tajam. Dari 3,8 persen pada Mei 2021 menjadi 8,1 persen pada Agustus 2022. “Dukungan massa pemilih Anies menguat pada NasDem di Agustus, tapi baru 8,1 persen dari total pemilih Anies,” ungkap Deni.
Pada periode yang sama, dukungan massa pemilih Ganjar Pranowo ke NasDem relatif stabil, dari 2,7 persen menjadi 3,7 persen. Sedangkan dukungan dari massa pemilih Prabowo ke NasDem menurun dari 4,1 persen menjadi 1,8 persen.
“Pencalonan Anies sebagai presiden punya dampak terhadap perubahan wajah pemilih NasDem,” ucapnya.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menyebut, butuh waktu bagi NasDem untuk merasakan manisnya keputusan mendukung Anies. Sebab, kalangan minoritas dari pemilih NasDem akan sulit percaya dengan mantan rektor Universitas Paramadina itu.
"Sementara pemilih Muslim, khususnya dari kelompok jaringan Alumni 212 atau mantan anggota FPI, juga masih belum nyaman dengan NasDem," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty