Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dunia Digital Suatu Keniscayaan

        Dunia Digital Suatu Keniscayaan Kredit Foto: Getty Images
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anak-anak sekarang ini disebut digital native. Mereka sudah mengenal dunia digital kecil. Selain melakukan mengawasan, orang tua juga harus mampu menjadi teladan sehingga anak-anak beretika ketika berselancar di dunia digital.

        "Dunia digital udah suatu keniscayaan. Tidak bisa kita bendung, larang. Anak akan mencontoh, meniru apa yang dilakukan orang tua. Jadi yang bijak, tidak usah melarang, tapi jadilah teladan dalam bermedia digital," kata Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, ST, MT saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu (5/10/2022).

        Baca Juga: Budaya sebagai Mata Uang, Cermin Kepribadian Jati Diri Orang Indonesia di Dunia Digital

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Pandemi Covid-19 selama dua tahun semakin menunjukkan digitalisasi suatu keniscayaan. Sebelumnya, anak dilarang menggunakan handphone (HP) ketika sekolah. Sekarang sekolah justru memakai HP.

        Baca Juga: Ini Empat Proses Adaptasi Perubahan di Dunia Digital

        Kemudian, setiap individu tidak lagi mencari informasi di dunia maya. Sebaliknya, sulit membendung informasi, bahkan ada istilah Tsunami informasi. Sekarang semua konten gampang dibuka.

        "Tentu salah satu upaya dimulai dari kita. Kalau anak kita tidak ingin melihat sesuatu yang istilahnya sarkasme, mulai dari kita janga nonton yang kaya gitu juga. Begitu juga pornografi," kata Yunus.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Konten Pornografi Merusak Otak Dua Kali Lipat daripada Narkoba

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, ST, MT, serta mengundang Praktisi-Konsultan IT dan Sekertaris Relawan RTIK Tulungagung, Ary Sunaryo, S.T.

        Baca Juga: Tingkatkan Ekosistem Startup Indonesia, Menkominfo Buka Demo Day HUB.ID Accelerator

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: