Kredit Foto: Instagram/Niluh Djelantik
Sejumlah kader memutuskan hengkang dari Partai NasDem usai deklarasi Anies Baswedan, Senin (03/10/22) lalu.
Salah satunya Niluh Djelantik, ia mengatakan memiliki alasan mendasar kenapa dirinya hengkang. Pada intinya dia tak setuju dengan pencalonan Anies sebagai Capres yang diusung NasDem untuk 2024 mendatang.
Ia mengatakan pada 2014 lalu sempat bertemu Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Dalam pertemuan itu, Ahok menyarankan Niluh Djelantik untuk masuk partai politik. Hal itu agar dia bisa lebih leluasa memperjuangkan nasib masyarakat.
"Kalau mau seperti itu (berjuang), masuklah ke dalam sistem (politik) harus menjadi the law maker. Perkataan Ahok itu momen setahun sebelum Pileg," ujar Niluh Djelantik menirukan perkataan Ahok.
Alasan Niluh keluar dari NasDem ternyata berhubungan dengan pengalamannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Pengalaman dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu menjadi salah satu pertimbangannya," kata Niluh dalam keterangannya melalui akunya di Facebook yang telah terverifikasi, Minggu (9/10/22).
Baca Juga: Jagokan Anies Baswedan, Partai Nasdem Bakal Ditinggal Pemilih Nonmuslim
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, NasDem memang menjadi partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Saat mendukung Ahok, Niluh mengaku kerap mendapat intimidasi. Namun, dia juga tidak menyalahkan Anies terkait terjadi polarisasi pada pilkada tersebut.
"Mungkin bukan (salah) dia (Anies), tetapi dia (terkesan) menikmati momen itu," ujar Niluh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty