Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Pasokan Gas Lagi Panas, Putin Bisik-bisik ke Erdogan: Kita Ciptakan Platform Bersama

        Soal Pasokan Gas Lagi Panas, Putin Bisik-bisik ke Erdogan: Kita Ciptakan Platform Bersama Kredit Foto: Sputnik/Vladimir Smirnov
        Warta Ekonomi, Ankara -

        Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengusulkan pembangunan pusat gas utama di Turkiye untuk menangani pasokan yang sebelumnya diarahkan melalui pipa Nord Steam.

        Rencana itu diajukan selama pertemuan dengan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan di Kazakhstan pada Kamis (13/10/2022).

        Baca Juga: Jerman Bisa Bernapas Lega Saat Eropa Krisis Energi, Prancis Ungkap Alasannya

        Hub, kata Putin juga bisa menjadi platform untuk menentukan harga gas, menghindari politisasi masalah ini.

        “Dalam pengerjaan hub ini, yang bisa kita buat bersama, tentunya juga akan menjadi platform tidak hanya untuk pasokan, tetapi juga untuk menentukan harga, karena ini adalah masalah yang sangat penting masalah harga," kata Putin kepada Erdogan.

        Dia menyebut biaya gas saat ini "melangit," menambahkan bahwa "kita dapat dengan mudah mengatur [mereka] di tingkat pasar normal, tanpa nuansa politik apa pun".

        Usulan itu muncul saat Rusia berupaya mengalihkan pasokan dari jalur pipa gas Nord Stream, yang rusak akibat ledakan bulan lalu.

        Presiden mencatat bahwa Rusia memasok gas ke Turkiye dalam skala penuh, menambahkan bahwa Ankara telah menjadi mitra paling andal untuk transit sumber daya energi Rusia ke Eropa.

        Putin pertama kali menyarankan pembuatan pusat gas di Turkiye pada hari Rabu selama pidatonya di konferensi Pekan Energi Rusia. Dia mengatakan bahwa Moskow dapat memindahkan volume transit yang hilang karena kerusakan pada jalur pipa Nord Stream ke wilayah Laut Hitam, dengan mendirikan 'pusat gas' di Turkiye untuk pasokan UE.

        Dia menunjukkan adalah mungkin untuk memperbaiki pipa yang rusak tetapi Rusia dan Uni Eropa harus memutuskan nasib mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: