Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumbuh Signifikan, Titipku Beberkan Skema dan Rencana Target Model Bisnis untuk 2023

        Tumbuh Signifikan, Titipku Beberkan Skema dan Rencana Target Model Bisnis untuk 2023 Kredit Foto: Titipku
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dimulai dari memberikan layanan B2C, kini Titipku akan mulai mengembangkan bisnis ke B2B juga. Hal ini dilandasi dari perkembangan layanan B2C yang berkembang cukup signifikan, di mana melalui model bisnis ini, dalam waktu singkat Titipku dapat hadir di sekitar 150 pasar dan 10.000 pedagang di wilayah Jabodetabek dan dalam kurun waktu dua tahu saja, Titipku telah berhasil mendapatkan 50.000 loyak customer.

        Henri Suhardja selaku CEO Titipku mengatakan bahwa dalam perjalanannya menghadirkan layanan B2C ini, Titipku melihat adanya potensi dan peluang yang besar yang dibutuhkan oleh pedagang di pasar, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam pasokan atau stok barang dagangan dan bantuan modal usaha.

        "Saya melihat bahwa dalam rangka menciptakan ekosistem digital yang baik untuk pedagang pasar, layanan yang diberikan haruslah end-to-end, dari hulu ke hilir. Kita tidak hanya saja membantu di sisi hilir terkait transaksi ke pelanggan jika di hulunya pasokan barang dagangan macet," ujar Henri dalam jumpa pers pada Jumat (14/10/2022).

        Baca Juga: Perkuat Ekosistem Pasar Digital, Titipku Kembangkan Model Bisnis B2B2C

        Lanjutnya, "melihat peluang ini akhirnya Titipku melebarkan sayap usaha untuk membantu menyediakan pasokan barang dagangan dan modal usaha para pedagang pasar. Pelaksanaan model bisnis B2B ini dijalankan tepat sebulan sebelum ulang tahun ke-6 Titipku."

        Berdasarkan roadmap yang ditunjukkan, Titipku memulai projek bisnis B2B di akhir tahun ini atau Q4 2022. Henri membeberkan, "jadi kemarin kamu sudah mulai untuk yang sisi B2B di Q4 2022, dan Q1 2023 kami akan sasar 27 pasar terlebih dahulu untuk kami support dalam dua hal, yaitu suplai kebutuhan produk dan kebutuhan modal kerja."

        Untuk skema pasokan barang dagang, Titipku menjual supply product ke pedagang pasar di mana sales Titipku akan menawarkan produk ke pedagang-pedagang pasar yang disasar dan ketika ada pedagang yang memesan, Titipku akan mengantarkan produk pesanannya sesuai dengan kesepakatan jam pengiriman di mana sampai saat ini, barang yang Titipku pasok adalah berbagai macam produk sayuran.

        Tidak ada biaya ongkir sayuran untuk program B2B. Biaya pengantaran ini bisa ditekan karena pengantaran dilakukan secara serentak, misalkan ada 10 pedagang di satu pasar pesan lewat Titipku, maka Titipku akan mengantar pesanan mereka secara bersamaan sehingga menghemat biaya.

        Saat ini, Titipku masih membatasi transaksi B2B di beberapa pasar dalam tahap awal untuk dapat mengontrol pelaksanaan dan memudahkan dalam penanganan risiko untuk menjalankan dengan lebih baik lagi. Di layanan modal usaha, Titipku bekerja sama dengan Nobu Bank untuk program Kredit Usaha Rakyat atau KUR kepada pedagang pasar.

        Sesuai dengan rencananya, pada Q1 2023 projek ini akan mulai dengan menyuplai ke 27 pasar dengan lokasi dalam radius 30km dari pasar induk. Selanjutnya pada Q2 2023, proyek ini akan masuk ke pasar induk lainnya untuk memberikan layanan pada 60 pasar sekunder di wilayah Jabodetabek. Pada Q3 2023, proyek akan memberikan layanan suplai produk untuk 80 pasar di wilayah Jabodetabek, dan pada akhir tahun atau Q4 2023, layanan suplai produk akan diperluas ke 100 pasar di wilayah Jabodetabek.

        Tidak hanya itu, Titipku juga berencana untuk melakukan ekspansi ke wilayah Bandung dan Surabaya yang persiapannya akan dimulai pada akhir tahun 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: