Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Utamakan Soft Sell untuk Tarik Pelanggan

        Utamakan Soft Sell untuk Tarik Pelanggan Kredit Foto: Unsplash/Utsman Media
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manfaat media sosial semakin beragam. Sekarang ini banyak penjual online memanfaatkan media soal sebagai tempat promosi, dengan memproduksi konten-konten edukasi maupun promosi diskon.

        Entrepreneur dan Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi menyebutkan, promosi terbaik dimulai dari edukasi. Karena itu, konten soft sell harus diutamakan dibandingkan hard sell yang mengedepankan promosi melalui diskon.

        “Kalau saya lebih suka tidak langsung promosi, tapi lebih ke edukasi dulu. karena orang mungkin tidak akan membeli kalau memang belum teredukasi dengan baik,” kata Billy saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (13/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Baca Juga: Selalu Update Strategi Digital Marketing

        Penjual, lanjut dia, juga bisa mengombinasikan soft dan hard sell. Misal, dalam seminggu persentasenya adalah enam konten edukasi tentang produk, manfaatnya, kemudian apa yang orang tidak ketahui mengenai produk. Setelahnya, langsung mengeluarkan konten promosi dengan penawaran diskon.

        Dekan FIKOM UNITOMO, Dr. Harliantara, M.Si menyebutkan, kombinasi soft dan hard sell bisa menarik pelanggan untuk membeli produk. Namun, terpenting penjual tidak boleh membuat konten sesuai mood.

        “Yang penting kerja keras dan konsisten. Tidak boleh tergantung mood. Bisnis itu adalah kerja keras untuk bisa sukses. Kemudian lebih kreatif agar produktif dan akhirnya menghasilkan sesuatu tujuan kita,” kata Harliantara.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Tata Krama Harus Jadi Bagian dari Budaya Digital

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Entrepreneur dan Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi. Kemudian Dekan FIKOM UNITOMO, Dr. Harliantara, M.Si, serta mengundang Dosen UIN SATU dan Anggota RTIK Tulungagung, Dr. Deny Yudiantoro, SAP., SPd., MM.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: