Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Mau Dijegal Lewat Dugaan Korupsi Formula E, Masyarakat DKI Jakarta Sebut Mereka Tidak Percaya

        Anies Baswedan Mau Dijegal Lewat Dugaan Korupsi Formula E, Masyarakat DKI Jakarta Sebut Mereka Tidak Percaya Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Polemik kasus dugaan korupsi Formula E Jakarta terus jadi sorotan. Sebut saja isu upaya kriminalisasi Anies Baswedan oleh Elite Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meski dinilai minim bukti.

        Karena hal inilah, lembaga penelitian kebijakan dan opini publik Populi Center merilis survei hasil pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

        Dalam survei tersebut, sebanyak 48,7 persen masyarakat di DKI Jakarta menilai tidak percaya bahwa Anies Baswedan terlibat kasus Formula E.

        Baca Juga: Refly Harun Sebut AHY Masih Kalah Jauh Dibandingkan Gatot Nurmantyo untuk Dampingi Anies Baswedan, Ternyata Ini Alasannya

        “Masyarakat umumnya juga tidak percaya jika Anies Baswedan terlibat korupsi Formula E,” ucap Peneliti Populi Center Dimas Ramadhani dalam keterangannya, Jumat (21/10).

        Hanya 14,3 persen masyarakat yang percaya bahwa Anies Baswedan terlibat dalam kasus korupsi tersebut.

        Sebesar 33,7 persen masyarakat tidak mengetahui isu tersebut dan 3,3 persen responden yang menolak menjawab.

        Baca Juga: Gus Umar Sebut Alasan Aliansi Sinergi Merah Putih Seruduk KPK karena Ingin Anies Baswedan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Formula E

        Selanjutnya, berkaitan dengan isu korupsi Formula E tersebut, masyarakat Jakarta relatif terbelah.

        Sebesar 22,8 persen masyarakat menilai terdapat unsur korupsi dalam kasus Formula E, sedangkan 28,7 persen menilai tidak ada korupsi.

        Baca Juga: Refly Harun Sebut AHY Masih Kalah Jauh Dibandingkan Gatot Nurmantyo untuk Dampingi Anies Baswedan, Ternyata Ini Alasannya

        “Sebesar 44,2 persen tidak mengetahui isu tersebut dan 4,3 persen menolak menjawab,” kata Dimas.

        Survei dilakukan terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.



        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: