Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rekam Jejak Digital di Media Sosial, Jadi Potensi Celah Pelaku Kejahatan

        Rekam Jejak Digital di Media Sosial, Jadi Potensi Celah Pelaku Kejahatan Kredit Foto: Unsplash/Stillness InMotion
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Era digitalisasi tak terhindari, segala sesuatunya dengan mudah dengan memanfaatkan internet. Namun di balik kemudahan itu ada risiko terjadinya penipuan dan pencurian akun yang bisa dialami pengguna media digital.

        "Aktivitas yang tinggi itu di ruang digital membuka potensi buruk kejahatan digital karena itu dibutuhkan pemahaman akan keamanan digital," ujar Dosen Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/10/2022). 

        Baca Juga: Kenali Jejak Digital yang Tak Disadari Tertinggal di Internet

        Agar proses penggunaan layanan digital baik luring dan daring aman, pengguna media digital harus memiliki kompetensi seperti mampu memastikan keamanan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital termasuk di dalamnya memahami rekam jejak digital dan keamanan digital bagi anak. 

        Rekam jejak digital bagi seseorang ini akan membentuk dan mengabadikan gambaran tentang siapa diri kita di dunia digital, bahkan lebih detail dari yang dibayangkan.

        Baca Juga: Jadikan Rekam Jejak Digital Sebagai Pelajaran

        "Apapun yang kita lakukan saat melakukan aktivitas daring, penting untuk mengetahui jenis jejak yang ditinggalkan dan apa efeknya di kemudian hari," ungkapnya lagi. 

        Waspadai cara kerja hacker hanya dengan melihat foto-foto kita maka semua data bisa didapat. Seperti jejak digital aktif berupa data yang diunggah dengan sengaja ke dunia maya, misalnya kicauan di twitter, status facebook, hingga unggahan foto dan video. Sementara jejak digital pasif merupakan data yang ditinggalkan tanpa sadar oleh pengguna ketika berselancar di internet, misalnya hasil browsing, lokasi terkini hingga riwayat. 

        Betapa bahayanya jejak digital yang tersebar, para pelaku kejahatan biasanya mendapatkannya dari mengumpulkan data-data. Karena itu setiap orang harus menjaga jejak digitalnya, yakni diawali memeriksa jejak digital melalui Google, perhatikan pengaturan di perangkat mobile apakah perizinan untuk privasinya tidak menarik data pribadi tanpa izin. 

        Kemudian bijaklah sebelum menulis, beberapa tampilan di internet bukan sekadar informasi diri sendiri tapi cara berperilaku juga terekam di internet. Selanjutnya bangunlah citra diri yang positif di internet, gunakan akses internet untuk menampilkan keahlian dalam membuat konten tulisan maupun gambar. 

        Baca Juga: Etika Berinternet Terekam Menjadi Jejak Digital

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Seorang Dosen dan Anggota Pandu Digital, Aidil Wicaksono, Dosen Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure, Enno Lerian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: