Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jauh Lampaui Pesaing, Rishi Sunak Mantap buat Gantikan Liz Truss Sebagai PM Inggris

        Jauh Lampaui Pesaing, Rishi Sunak Mantap buat Gantikan Liz Truss Sebagai PM Inggris Kredit Foto: Reuters/John Sibley
        Warta Ekonomi, London -

        Kontestasi kepemimpinan di Partai Konservatif untuk menjadi perdana menteri baru Inggris dimenangkan oleh Rishi Sunak

        Satu-satunya pesaing Sunak dalam perebutan kursi pemimpin di Partai Konservatif adalah Penny Mordaunt. Mordaunt yang merupakan pemimpin House of Commons dan mantan menteri pertahanan dilaporkan didukung 30 anggota parlemen.

        Baca Juga: Pemimpin-pemimpin Dunia dengan Jabatan Paling Singkat, Ada yang Lebih Sebentar dari Liz Truss

        Sementara Sunak yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan memperoleh 150 dukungan suara.

        Namun beberapa menit sebelum pemenang diumumkan, Mordaunt menyatakan mundur dari persaingan perebutan kursi pemimpin Partai Konservatif. Kemudian dia secara terbuka memberikan dukungan kepada Sunak.

        “Keputusan ini bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat partai kami. Rishi mendapat dukungan penuh saya,” ucapnya.

        “Ini masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlepas dari jadwal yang padat untuk kontes kepemimpinan, jelas bahwa rekan-rekan merasa kita membutuhkan kepastian hari ini. Mereka telah mengambil keputusan ini dengan itikad baik untuk kebaikan negara,” kata Mordaunt menambahkan.

        Selain pemimpin kulit berwarna pertama, Sunak juga akan menjadi tokoh beragama Hindu pertama yang memimpin Inggris. Karena usianya masih 42 tahun, Sunak pun menjadi perdana menteri termuda dalam kurun lebih dari 200 tahun terakhir.

        Sunak dan Mordaunt dikalahkan Liz Truss dalam persaingan memenangkan kursi pemimpin di Partai Konservatif sebelumnya. Kontestasi di antara mereka terjadi setelah Boris Johnson menanggalkan jabatannya sebagai perdana menteri pada Juli lalu.

        Johnson menghadapi gelombang kritik karena foto-fotonya saat berpesta di tengah kebijakan karantina wilayah (lockdown) Covid-19 beredar luas.

        Tongkat pemerintahan kemudian jatuh ke tangan Lis Truss. Pekan lalu, Truss mengundurkan diri. Dia menjadi perdana menteri Inggris dengan masa kepemimpinan tersingkat dalam sejarah, yakni 45 atau enam pekan.

        Truss mundur setelah rencana pemotongan pajaknya yang buruk plus kebijakan putar balik justru menjerumuskan pasar Inggris ke dalam kekacauan. Krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya menarik intervensi langka dari Bank of England.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: