Anies Bakal Lebih Untung Kalau Andika Jadi Cawapresnya Daripada AHY, Pengamat Blak-blakan: AHY Bukan Panglima, Beda Kelas
Anies Baswedan masih mencari sosok calon wakil presiden (cawapres) yang tepat untuk mendampinginya. Sejumlah nama tercetus, mulai dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyebut calon presien (capres) dari Partai NasDem ini bakal lebih diuntungkan jika menggandeng Andika Perkasa dibanding AHY meski keduanya sama-sama memiliki basis tentara dan militer.
Baca Juga: Antara AHY dan Andika Perkasa, Siapa yang Paling Menguntungkan bagi Anies Baswedan?
"Dulu ada yang nyebut AHY karena paket komplit punya Partai Demokrat dan elektabilitas, tapi AHY enggak bisa menutup celah yang dimiliki Anies, terutama penetrasi di Jawa Timur atau Jawa Tengah, kalau memunculkan AHY tidak menambah apapun," ungkap Adi dalam perbincangan di Kanal YouTube Total Politik.
"Partainya dibutuhkan tapi enggak AHY," tambahnya.
Berbeda dengan Anies, Andika bisa mengkonsolidasi kelompok-kelompok minoritas. Basis Andika yang merupakan seorang mualaf juga bisa menutupi kekurangan Anies.
"Kelompok minoritas ini chemistry ke Pak Andika kuat, terutama kelompok minoritas dan Indonesia bagian timur," ungkap Adi.
Menurut Adi, Anies sendiri sulit untuk masuk ke basis-basis minoritas yang bisa dijangkau oleh Andika Perkasa.
"Yang paling mungkin sebagai Panglima TNI, jejaring sebagai panglima ini tentu tidak bisa dinafikan, ini bisa menutup celah yang tak dimiliki Anies, Anies tak lagi dikaitkan dengan petamburan saja tapi juga tokoh nasionalis," tambahnya.
Baca Juga: AHY Disebut Kurang Pengalaman untuk Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pengamat: Pasangan Tepat!
Meski sama-sama berbasis TNI, Andika dan AHY menurut Adi punya efek yang berbeda untuk mendukung suara bagi Anies Baswedan.
"AHY kan bukan panglima, beda kelasnya jaringannya tidak terlampau signifikan. Bahwa benar AHY ketua umum partai, tapi jejaring barisan hijau kan tidak dapat."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas