Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bangun Pabrik Amoniun Nitrat di Bontang, Ini Harapan Pupuk Kaltim

        Bangun Pabrik Amoniun Nitrat di Bontang, Ini Harapan Pupuk Kaltim Kredit Foto: Pupuk Kaltim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang merupakan salah satu pemain di industri petrokomia terbesar di Indonesia akan mengembangkan lini bisnis di sektor hilir petrokimia.

        Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta mengatakan, adanya hilirisasi tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. 

        "Strategi hilirisasi di industri petrokimia yang dilakukan PKT bersama pemerintah untuk membangun energi dan industrinya, dengan roadmap pertumbuhan dan mencapai dominasi pasar global khususnya dalam negeri ini sejalan dengan penerapan ESG," ujar Hanggara dalam konfrensi pers virtual, Selasa (25/10/2022). 

        Baca Juga: ICDX Prediksi Harga Bahan Energi Dunia Masih Stabil di Kuartal IV-2022

        Hanggara mengatakan, dalam pelaksanaanya, perseroan akan menerapkan teknologi tinggi yang aman dan ramah lingkungan dengan standar operasional kelas dunia serta didukung sumber daya manusia dengan kemampuan mengoperasikan teknologi termutakhir.

        "PKT melalui PT KAN yang merupakan perusahaan patungan dengan PT Bahana Investama Korps telah melakukan penandatangan kontrak pada 18 Desember 2019 untuk pembangunan pabrik, yang ditargetkan selesai di 2022 dan akan beroperasi di kuartal II-2023" ujarnya. 

        Menurutnya, pada tahun 2024 mendatang permintaan amonium nitrat dalam negeri diperkirakan akan mencapai 20.020 ton lebih. Sehingga, dengan perkiraan kapasitas produksi yang akan dibangun, mereka mampu memenuhi 3,2 persen kapasitas amonium nitrat lokal dan sekitar 0,8 persen kapasitas amonium nitrat secara global.

        "Potensi pasar tersebut meliputi kegunaan amonium nitrat sebagai bahan pupuk, bahan peledak untuk industri tambang, dan tentunya untuk industri lainnya," ucapnya. 

        Lanjutnya, dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular, Pupuk Kaltim melalui PT KAN memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan potensi produk hasil proses produksi dari bahan baku gas alam amonia yang juga menjadi bahan baku produksi utama Pupuk Kaltim, untuk dimatangkan menjadi produk turunan.

        Adapun amonium nitrat bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku utama untuk menyokong bahan baku industri di masyarakat dan bisa memberikan dampak positif bagi ketahanan ekonomi Indonesia, baik itu di sektor pertanian, pertambangan, maupun kesehatan. 

        "Rencana pembangunan pabrik amonium nitrat di Kota Bontang ini juga berpotensi menyerap tenaga kerja lokal terutama dalam proses operasional pabrik sehingga diharapkan mampu turut menggerakan ekonomi lokal," tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: