Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kantongi 3 Alat Peledak, Pria Ukraina Langsung Diciduk Intel Rusia, Pas Ditanya Ternyata Mau Ngebom...

        Kantongi 3 Alat Peledak, Pria Ukraina Langsung Diciduk Intel Rusia, Pas Ditanya Ternyata Mau Ngebom... Kredit Foto: Reuters/Viacheslav Ratynskyi
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Rencana Ukraina untuk meledakkan menara transmisi di Krimea telah digagalkan oleh dinas keamanan domestik Rusia, FSB, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh badan tersebut.

        FSB pada Rabu (2/11/2022) mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang warga negara Ukraina berusia 40-an, yang memiliki tiga alat peledak, instruksi tentang cara menanamnya, dan skema yang menunjukkan saluran listrik di Krimea.

        Baca Juga: Menhan Rusia Bikin Kejutan di Garis Depan Pertempuran, Ukraina Dimohon Siaga

        Jika dia berhasil menghancurkan infrastruktur listrik, yang FSB curigai dia rencanakan, lebih dari 5.000 konsumen akan dibiarkan tanpa listrik, termasuk beberapa layanan publik utama, kata pernyataan itu.

        Ini menggambarkan tahanan bertindak atas nama SBU, badan keamanan Ukraina.

        FSB merilis rekaman dan gambar dari apa yang diklaim sebagai momen penangkapan dan barang-barang yang disita selama operasi, termasuk bom yang diklaim dan cetakan foto udara menara transmisi. Identitas calon penyabot tidak diungkapkan.

        Pria itu akan didakwa dengan kejahatan yang berkaitan dengan kepemilikan ilegal bahan peledak dan upaya sabotase, kata FSB, menambahkan bahwa tersangka mungkin telah terlibat dalam kejahatan lain di Rusia.

        Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Kiev meluncurkan serangkaian serangan sabotase terhadap infrastruktur Rusia, termasuk saluran listrik yang menghubungkan pembangkit listrik tenaga nuklir ke jaringan nasional, dan pipa gas alam yang mengirimkan bahan bakar Rusia ke Türkiye. Plot terbaru tersebut adalah serangan bom mematikan terhadap Jembatan Krimea, tambahnya.

        Putin mengatakan pada saat itu bahwa taktik "teroris" Kiev membenarkan pembalasan dalam bentuk barang dan mengumumkan bahwa dia telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk menargetkan infrastruktur energi Ukraina.

        Serangan udara reguler yang diluncurkan oleh pasukan Rusia telah merusak banyak situs di Ukraina yang digunakan untuk menghasilkan dan mentransmisikan listrik, yang mengakibatkan pemadaman listrik reguler di seluruh negeri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: