Anak Buah Jokowi Apresiasi Solo International Art Camp, Moeldoko: Saatnya Ekosistem Seni Bangkit!
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi penyelenggaraan International Art Camp 2022 di kota Solo, Jawa Tengah, sebagai momentum kebangkitan ekosistem seni di Indonesia. Dirinya pun mendukung terhadap upaya akselerasi pemulihan seni dan budaya pascapandemi Covid- 19.
"Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi. Para pekerja seni pun kehilangan mata pencaharian. Sudah saatnya ekosistem seni dipulihkan kembali, para pegiat seni punya ruang kembali untuk berekspresi," kata Moeldoko, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga: Demi Suksesnya Visi Jokowi, Moeldoko Center Mulai Bergerilya Lewat Videotron di Stasiun Jabodetabek
Kepala Staf Kepresidenan sendiri sempat bertemu dengan beberapa seniman yang tergabung dalam Yayasan Jagoan Indonesia yang bergerak dibidang pengembangan seni-budaya dan ekonomi kreatif.
Moeldoko meminta agar para pelaku seni tetap optimis dan mendukung upaya pemulihan pasca pandemi yang digalakkan oleh pemerintah.
"Saya apresiasi inisiasi penyelenggaraan International Art Camp di Solo, Jawa Tengah. Ini juga merupakan momentum kebangkitan yang menghidupkan kembali ruang kesenian dan kantong kebudayaan di kota Solo," imbuh Moeldoko.
Sementara itu, Solo International Art Camp yang diinisiasi oleh Yayasan Jagoan Indonesia ini telah terselenggara dua kali yakni di tahun 2016 dan di tahun 2018.
Sempat tersendat oleh pandemi COVID-19, event yang diikuti oleh lebih dari 50 seniman dari 15 negara ini akan diselenggarakan kembali di tahun 2022, tepatnya di tanggal 22 hingga 30 Desember mendatang.
Baca Juga: Mau NasDem, Golkar ataupun PDIP, Peringatan Jokowi Tegas: Jangan Sembrono, Hati-hati Menentukan...
Acara ini tidak hanya menampilkan karya seni dua dimensi (lukisan) dan tiga dimensi (patung), namun juga menampilkan parade kebudayaan sekaligus memberikan ruang dialog bagi seniman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar