Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kecermatan Adalah Kunci, Pefindo Yakin Penyaluran Kredit Terus Tumbuh Walau Hadapi Hantu Resesi

        Kecermatan Adalah Kunci, Pefindo Yakin Penyaluran Kredit Terus Tumbuh Walau Hadapi Hantu Resesi Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kuatnya konsumsi domestik dan kecukupan likuiditas perbankan saat ini pada akhirnya mampu memicu optimisme penyaluran kredit dan pembiayaan ke depan yang berpotensi untuk terus tumbuh di tengah kenaikan suku bunga acuan dan ancaman resesi. 

        Namun, lembaga jasa keuangan nyatanya juga masih perlu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan memperkuat mitigasi risiko dalam penyaluran kredit. 

        Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Ancaman Resesi Global, The Palace Optimis Raup Pasar Perhiasan Kota Bandung

        Melihat hal tersebut, Pefindo Biro Kredit di momen HUT ke-8 mengadakan seminar nasional bertajuk "Peluang Pertumbuhan Kredit di Tengah Ancaman Resesi dan Dinamika Politik" yang digelar pada Kamis, 10 November 2022 di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan.

        Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai latar belakang, seperti pengamat ekonomi, politik, dan pelaku sektor jasa keuangan.

        Menurut Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit IdScore, permintaan laporan kredit yang diterima pihaknya mengindikasikan hal yang sama. Jumlah akses permintaan data kredit atau inquiry terus mengawali peningkatan sejak awal tahun. 

        "Hingga Oktober 2022 inquiry yang masuk tercatat sebesar lebih dari 21 juta atau naik 79% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya" kata Abimanyu.

        Baca Juga: Lihat Kemampuan Berpikirnya, Kualitas Jokowi Dinilai Kalah Jauh Sama SBY: Dia Tak Pernah Demo...

        Berdasarkan hasil survey Bank Indonesia, prediksi standar penyaluran kredit triwulan IV 2022 juga  akan lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya dimana Indeks Lending Standard (ILS) mencatat angka negatif sebesar -1,9%.

        Abimanyu mengaku optimis penyaluran kredit hingga akhir tahun masih akan tumbuh. Namun demikian, penyaluran kredit dan pembiayaan oleh lembaga keuangan harus diimbangi juga dengan penguatan pengelolaan risiko kredit secara cermat dan terukur. 

        "Risiko kredit lembaga keuangan akan lebih terkelola apabila resesi benar-benar terjadi" ujarnya.

        Baca Juga: Nyatakan Next Presiden Jatahnya Prabowo, Manuver Jokowi Dibongkar Elite Megawati: Kami Melihat...

        Lebih lanjut, Abimanyu menambahkan bahwa kenaikan suku bunga acuan berpotensi mengakibatkan berkurangnya permintaan kredit dan kemampuan sebagian debitur. 

        "Kondisi ketidakpastsian saat ini menuntut lembaga keuangan untuk lebih prudent, mengedepankan pengelolaan risiko dan memanfaatkan semua jenis informasi dan data secara optimal, agar risiko dapat termitigasi,” ujarnya.

        Seminar Nasional ini disebut sebagai bentuk apresiasi kepada para anggota atas segala dukungan, kepercayaan dan jalinan kerja sama yang telah terbina selama ini. 

        Baca Juga: Punya Potensi Besar, BTN Sasar Kredit ke Pekerja Sektor Informal

        Pada kesempatan tersebut, Pefindo Biro Kredit sekaligus memberikan apresiasi kepada sejumlah anggota aktif yang telah mencatatkan pertumbuhan inqury tinggi selama kurun waktu 2019 hingga 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Laras Devi Rachmawati
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: